Berita

Foto/Net

Bisnis

Kebutuhan Makin Besar, Gas Di Sumut Masih Terbatas

SENIN, 15 JANUARI 2018 | 09:34 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tingginya pertumbuhan industri di wilayah Sumatera Utara (Sumut) membuat kebu­tuhan gas di wilayah tersebut makin besar. Besarnya kebutuhan gas ini dinilai belum diimbangi dengan pasokan bahan bakar.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengungkap­kan, pasokan gas ke pelanggan di Sumatera bagian utara dalam beberapa pekan mengalami beberapa hambatan, dimana sebelumnya di awal Desem­ber pasokan terganggu akibat fasilitas produksi gas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE) North Sumatera Offshore (NSO) berhenti beroperasi karena cuaca buruk atau terjadi badai. Pasokan gas kembali terganggu akibat adanya perbaikan di fasilitas pengolahan gas milik PT Petra Arun Gas (PAG).

PHE NSO tidak bisa mensu­plai gas ke PGN karena gas bumi harus melalui proses pemisahan sulfur melalui sulfur removal unit (SFU) di fasilitas PAG. Se­lain itu, untuk melakukan proses pemisahan sulfur juga terkendala karena bahan kimia amina tersier tidak tersedia.


"Berdasarkan informasi yang kami terima, pasokan normal sepenuhnya akan Selesai pada mingau ke-3 Januari. Selama perbaikan belum selesai, paso­kan gas dari PHE NSO juga tidak bisa dilakukan," kata Rachmat, dalam keterangannya belum lama ini.

Rachmat mengakui, proses perbaikan yang memakan waktu cukup lama tersebut tentunya akan berdampak besar bagi pe­langgan PGN di Sumatera bagian Utara, seperti para industri di Medan. Bersama Pemerintah melalui Kementerian ESDM, BPH Migas, SKK Migas, dan Pertamina, PGN sedang berupaya mencari pasokan alternatif lain.

Ketua Komite II Dewan Per­wakilan Daerah (DPD) RI, Par­lindungan Purba berharap pe­merintah membuat master plan dengan memperkuat koordinasi untuk menjaga kehandalan paso­kan gas yang menjadi kebutuhan produksi industri di Sumut.

Menurutnya, pertumbuhan industri di Sumut cukup tinggi dan memberi pengaruh kepada roda perekonomian nasional. Seiring dengan itu, laju permintaan gas juga semakin meningkat untuk menyokong kebutuhan Industri.

"Gas bumi sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Sumut. Kebutuhan gas bumi di Sumut terus menin­gkat namun saat ini pasokannya terbatas," kata Parlindungan da­lam keterangannya yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Karena itu Parlindungan meman­dang pentingnya meningkatkan kehandalan gas di Sumut. Mestinya pemerintah bisa memperhati­kan dari aspek availability (keterse­diaan), accessibility (aksesbilitas), affordability (keterjangkauan), dan sustainability (keberlanjutan) penyaluran. Jika pasokan gas di Sumut sudah sesuai dengan ke­butuhan maka industri tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan suplai.

Sebagai langkah taktis, Par­lindungan mengatakan DPD meminta pemerintah agar segera memberikan tambahan alokasi gas untuk mengatasi permasala­han kekurangan pasokan gas bumi di Sumut.

Sebelumnya dikabarkan, paso­kan gas bumi ke pelanggan PGN khususnya di Medan, Sumatera Utara mengalami gangguan aki­bat belum rampungnya fasilitas pengolahan gas di kilang yang dikelola PT Petra Arun Gas (PAG). ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya