Berita

Foto/Net

Hukum

FPI Pulang Dengan Tangan Hampa

Demo Ke Facebook
SABTU, 13 JANUARI 2018 | 11:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

FPI sepertinya sudah jatuh hati pada Facebook. Media sosial ini dianggap sebagai jembatan dalam hal dakwah. Karena itu, kemarin, FPIdan sejumlah ormas Islam melakukan demo ke kantor Facebook Indonesia. Apa sebabnya? Ternyata sejumlah akun FPI, ormas dan tokoh Islam telah diblokir oleh Facebook. Mereka meminta media besutan Mark Zuckerberg ini adil dan tidak semena-mena.

FPItak sendirian demo di kantor Facebook yang ada di Gedung Capital Place, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Sejumlah ormas yang terdiri dari Persatuan Umat Islam, Presidium Alumni 212 dan Jawara Betawi dan lainnya menamakan Aliansi Tolak Kedzaliman Facebook ikutan demo.

Aksi dimulai seusai salat Jumat di Masjid Agung Al-Azhar. Massa yang sebagian besar berpakaian  putih-putih ini konvoi menggunakan sejumlah kendaraan ke kantor Facebook Indonesia. Dalam orasinya, Koordinator Aliansi Ali Al-Athos menilai, seharusnya akun-akun lain yang bersifat hate speech, khususnya terhadap Islam diperlakukan sama. Diblokir. "Akun penghina tokoh-tokoh umat Islam, akun-akun yang mengkampanyekan kemaksiatan, akun-akun yang mengkampanyekan LGBT itu dibiarkan," keluh Ali.


Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212, Slamet Ma'arif menilai ada ketidakadilan yang dilakukan Facebook. "Facebook harus menjelaskan pembiaran akun yang menista ulama, agama,"  katanya. Menurutnya, ada lebih dari 100 akun Facebook, baik yang terdiri dari tokoh sampai akun milik ormas Islam diblokir secara sepihak.

Setelah diblokir, ada rencana bikin media sosial lain. Bagaimana kelanjutannya? Slamet menjawab, memang niat tersebut sudah ada, namun pihaknya berpandangan bahwa Facebook masih memiliki andil besar sebagai sarana dakwah dan komunikasi umat. Dia juga membantah ada rencana memboikot media sosial buatan Amerika ini. Ditegaskannya, rencana boikot muncul dari kelompok Muslim Cyber Army. "Kalau kami dari Alumni 212 dan FPI belum pernah menyatakan untuk blokir Facebook karena mau bagaimanapun, kami akui Facebook masih punya andil besar terhadap dakwah kita," aku dia.

Bagaimana medsos baru bikinan mereka? Kata Slamet, masih dalam tahap penyempurnaan dan pengujian. Jangan sampai sudah dilaunching, belum sempurna dan mudah diserang hacker.

Perwakilan masa didampingi polisi untuk bertemu dengan perwakilan Facebook Indonesia. Namun, salah satu perwakilan massa, Eggi Sudjana, kecewa karena tak bisa bertemu dengan pihak Facebook Indonesia. Mediasi pun batal. Eggi hanya bertemu manajer pengelola gedung yang juga tak tahu pihak Facebook tak berada di lokasi. Meski tak ketemu, Eggi sudah menyampaikan poin tuntutan yakni mengecam tindakan Facebook yang selama ini dengan mudahnya melakukan pemblokiran pada akun-akun dakwah milik umat Islam. Akun-akun milik umat Islam yang diblokir Facebook bukan hanya menyasar akun-akun dakwah, tetapi juga akun yang berisi kegiatan kemanusiaan untuk solidaritas kemanusiaan.

"Facebook jangan semena-mena terhadap akun-akun milik Umat lslam, juga teliti dan cermat dalam bertindak di negeri mayoritas muslim yang berdasarkan Pancasila ini. Facebook harus bersikap netral terhadap konsumennya dan tidak menjadi kepentingan golongan tertentu. Kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,"  kata Eggi membacakan poin tuntutan. Eggi memberi batas waktu kepada pihak Facebook untuk menjawab tuntutan aksi hingga Senin.

Di Twitter, aksi demo ini jadi perbincangan. Akun @dedisagala24 menyindir FPI yang tak konsisten. "Itu produk kafir milik Amerika, jadi harus diboikot," cuit dia dijawab @ yakipetra. "Lebih parah bro, itu buatan anak keturunan yahudi wakakka," kicaunya. Akun @Yopicorleone1 ikutan komentar. "Mulut emberrr katanya kemaren gak mau pake. Mo pake produk lokal."

Akun @Miradjati menyarankan FPI buat media sosial sendiri. "Mbok ya bikin sendiri macem FB, Twitter dll yang sakinah mawadah untuk dakwah, bukan FB bikinan kafir Yahudi. Mbok dibuktikan Kalo FPI Ga butuh produk kafir yang dulu pernah mau diboikot," kicaunya.

Akun @budhidharta meminta FPI bijak dan tahu diri. "Butuh sih silahkan aja. Tapi kan ada etika yang harus diikuti," kicaunya, senada dengan @ Dimazprabu. "Boleh bapak kita buka blokirnya, tapi jangan share hal-hal yang berbau provokasi dan radikalisme ya. Gimana deal?". Serupa, akun @ JungleDevil berharap ada introspeksi. "Nek Facebook mblokir kalian, yo introspeksi to. Barangkali memang cangkemmu sing kudu disekolahke. Mungkin perilakumu sing kudu diluruske. Ojo sak penakmu dewe."

Pihak Facebook sudah menanggapi aksi dan tuntutan aliansi ini. "Kami ingin agar semua orang yang menggunakan Facebook merasa aman dan nyaman saat mereka berbagi cerita maupun berhubungan dengan teman dan keluarganya,"  demikian tulis pernyataan resmi Facebook, kemarin.

Facebook menyatakan terbuka apabila digunakan untuk berdiskusi mengenai beragam topik dan gagasan serta meningkatkan kesadaran isu yang penting bagi masyarakat. Namun Facebook akan menghapus konten yang melanggar Standar Komunitas yang telah ditetapkan. "Standar Komunitas dibuat untuk mencegah adanya organisasi atau individu yang menyerukan ujaran kebencian atau kekerasan terhadap pihak lain yang memiliki pandangan berbeda dengan mereka," sebutnya. *** 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya