Berita

Net

Bisnis

Harga Beras Tetap Mahal, Pemerintah Harus Kaji Opsi Impor

RABU, 10 JANUARI 2018 | 15:45 WIB | LAPORAN:

Tingginya harga beras medium masih membebani masyarakat, terutama mereka yang tergolong miskin. Harga beras yang terus tinggi juga dikhawatirkan akan mempengaruhi inflasi nasional yang pada akhirnya berdampak pada perekonomian. Pemerintah seharusnya tidak menutup pintu pada opsi mengimpor beras.

Kabag Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi mengatakan, kondisi di lapangan berbeda dengan data yang selama ini disampaikan Kementerian Pertanian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga beras medium pada Juli 2017 adalah Rp 10.574 per kilogram dan naik menjadi Rp 10.794 per kilogram pada November. Di Januari 2018, harga terus merangkak naik jadi Rp 11.041 per kilogram.

Menurutnya, fakta-fakta itu seharusnya sudah diantisipasi pemerintah. Pemerintah tidak perlu menunggu sampai harga naik baru memikirkan cara untuk mengatasinya. Beberapa hal yang sudah diterapkan terbukti tidak efektif menurunkan harga beras medium. Misalnya operasi pasar dan penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET). Penerapan HET justru merugikan para pedagang eceran karena biaya yang mereka keluarkan saat membeli beras tersebut dari pedagang beras sudah melebih HET Rp 9.450 per kilogram. Belum lagi biaya lain, seperti transportasi yang tidak diperhitungkan pemerintah.


"Harga beras yang konsisten tinggi tentu akan memberatkan konsumen, terutama masyarakat miskin yang pendapatannya sama atau kurang dari Rp 300 ribu per bulan. Beras menjadi salah satu kontributor kemiskinan mereka. Selain itu penerapan HET adalah cara instan yang justru bukan menjadi solusi untuk menjaga stabilitas harga beras. Banyak tempat penggilingan padi tutup karena harga gabah sudah lebih tinggi daripada HET," jelas Hizkia kepada wartawan, Rabu (10/1).

Kebijakan HET dan operasi pasar juga tidak fair karena menekan pedagang kecil, padahal yang dapat profit margin terbesar justru pemilik penggilingan dan pedagang grosir dan tengkulak. Kalau hal itu dipaksakan, para pedagang bisa saja memilih untuk tidak jualan, seperti yang terjadi pada Oktober 2017 lalu di Pasar Induk Cipinang di mana pasokan beras berkurang drastis setelah HET diterapkan. Atau bisa saja tetap berjualan tetapi berasnya dioplos dengan yang berkualitas buruk.

Untuk itu, CIPS mendorong pemerintah membuka keran impor untuk menstabilkan pasokan dan harga beras.

"Pemerintah bisa memanfaatkan kerja sama MEA dengan mengimpor beras dari Thailand atau Vietnam yang harganya lebih murah dari Indonesia," papar Hizkia. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya