Presiden Jokowi terlihat geregetan dengan negosiasi divestasi saham PT Freeport Indonesia yang belum kunjung selesai. Namun demikian, dia mengaku tidak mempermasalahÂkannya sepanjang mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Sudah tiga tahun kita negoÂsiasi, alot banget. Enggak apa-apa alot yang penting jangan kalah. Saya sudah perintahkan minimal kita dapat 51 persen. Tapi tiga tahun juga belum rampung-rampung, haduh," kata Jokowi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/1).
Jokowi tidak merinci target penyelesaian negosiasi tersebut. Namun, dia berjanji akan mengÂumumkannya bila seluruh proses negosiasi sudah rampung.
Dia menegaskan, pemerintah tidak akan menyerah untuk memperoleh porsi saham yang lebih besar.
Seperti diketahui, sampai saat ini belum ada keputusan final mengenai empat poin yang sedang dirundingkan. Yakni, perubahan izin dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), pembangunan fasilitas pemurÂnian dan pengolahan mineral (smelter ), masalah pajak, dan skema divestasi. Dari keemÂpat persoalan tersebut, terdaÂpat persoalan krusial yang meÂnyebabkan negosiasi alot. Yakni, soal perubahan izin, Freeport menginginkan pemerintah memÂberikan kontrak perpanjangan langsung sampai 2041.
Sementara, dalam aturan peÂmerintah tidak memungkinkan. Bisa diberikan perpanjangan, tetapi dua tahap per 10 tahun. Selain itu, soal divestasi, hingga kini belum ada titik temu mengeÂnai skema dan waktu yang ingin digunakan dalam pelepasan divestasi 51 persen.
Akibat negosiasi alot, peÂmerintah terpaksa memberikan perpanjangan IUPK sampai Juni 2018. Sebab, jika tidak diberikan, Freeport tidak bisa melakukan ekspor konsentrat. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, perÂpanjangan IUPK bagian upaya dari pemerintah menyelesaikan negosiasi.
Sementara itu, Direktur JenÂderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) BamÂbang Gatot Ariyono melaporkan, sampai saat ini, realisasi ekspor konsentrat tembaga Freeport masih jauh dari kuota yang diberikan sebanyak 1,11 juta ton konsentrat. Sementara waktu yang tersisa kurang dari 2 bulan lagi. ***