Berita

Foto/Net

Bisnis

Berkah Atau Musibah

Harga Minyak Dunia Naik
RABU, 10 JANUARI 2018 | 08:35 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan kenaikan harga minyak mentah tidak berdampak bagi APBN 2018. PT Pertamina (Persero) juga belum terguncang dengan kenaikan tersebut. Pegiat dunia maya berharap kenaikan harga minyak bisa menjadi berkah, bukan malah musibah buat rakyat karena imbas dari itu akan ada kenaikan di sektor lain.

Sri Mul menyebut, kenaikan harga minyak saat ini justru menguntungkan APBN. Pasalnya harga minyak mentah di APBN 2018 dipatok 48 dolar AS, naik menjadi 50 dolar dolar AS per barel. Artinya ada kenaikan 2 dolar AS per barel.

"Setiap kenaikan harga minyak menimbulkan efek yang positif terhadap APBN kita secara netto. Karena setiap 1 dolar kenaikan, menimbulkan total penerimaan sebanyak Rp 1,1 triliun netto, sehingga akan memberikan dampak positif terhadap APBN kita. Atau kalau Indonesian Crude Price (ICP) naik menjadi 50 dolar AS dari 48 dolar AS asumsi kita, berarti sudah naik 2 dolar AS di atas, maka APBN kita Rp 2,2 triliun," ungkap Sri Mul di kantornya, Jakarta.


Selain itu, dia melihat kenaikan akan berdampak baik bagi Pertamina. "Kita sudah lihat di 2017, pressure terhadap Pertamina. 2016 mereka sudah mendapat untung karena enggak adjust, padahal harga minyak jatuh waktu itu. Jadi itu dipakai untuk menjaga 2017. Rasanya dari neraca Pertamina cukup baik. Kenaikan nggak menimbulkan persoalan kolaps dari neraca Pertamina dan APBN," ujarnya.

Meski demikian, Sri Mul tak menampik kenaikan berdampak pada pos pengeluaran negara, khususnya subsidi BBM, Liquefied Petroleum Gas (LPG atau elpiji) volume 3 kilogram (kg) dan listrik.

Tentu saja dua badan usaha yang menerima penugasan penyaluran subsidi yakni PLN dan Pertamina ikut terpukul jika harga minyak naik. Melihat hal ini, Sri Mul akan memantau laporan neraca Pertamina dan PLN untuk memastikan kenaikan harga minyak tak berdampak pada keuangan masing-masing perusahaan.

Subsidi ini tentu akan bertambah dari pagu anggaran APBN 2018 sebesar Rp 94,5 triliun. Sehingga, total belanja pemerintah diperkirakan akan ikut meningkat tahun ini. "Sekarang dua asumsi yang sudah mengalami deviasi yakni harga ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan mempengaruhi subsidi tahun ini. Kami harap PLN dan Pertamina bisa meng-absorb perubahan ini," kata Sri Mul.

Sekadar informasi, realisasi subsidi energi di APBNP 2017 tercatat Rp 97,6 triliun atau 8,7 persen lebih tinggi dari target APBNP sebesar Rp 89,9 triliun. Secara lebih rinci, pemerintah membayar subsidi BBM dan elpiji volume 3 kilogram sebesar Rp 47 triliun, atau lebih besar dari target Rp 44,5 triliun. Sementara, penggelontoran subsidi listrik tercatat Rp 50,6 triliun dari target seharusnya Rp 45,4 triliun.

Di dunia maya, sikap netizen terbelah. Ada yang bilang ini akal-akalan saja atau bisa jadi trik untuk menaikkan harga BBM. "Janji tidak naik harga BBM itu hanya dalam periode Januari sampai Maret 2018. Karena selalu menepati janjinya maka bulan April 2018 langsung dinaikkan, eh salah disesuaikan dengan kenaikan harga minyak dunia. Brekekekekekk," cuit @eliya_mkom, dijawab @RinaldiMalimin. "Laba PLN turun 72 persen & Pertamina turun 27 persen. Hmmm...Harga minyak dan batubara memang sedang naik sih."

Akun @faridvanjava menantang. "Ya udah, naikin aja harga BBM, gitu aja kok repot," kicaunya dijawab @ UstadFPI_Alm. "Sri Mulyani lagi Cari dapatkan Uang guna membiayai APBN 2018. Maklum gak dapat utang Kali ini. Jadi timpakan saja ke rakyat. Itupun gak cukup," cuitnya.

Sementara @SAPramudya meminta para penyindir membaca baik-baik komentar Menkeu. "Baca baik-baik ulasan dari Ibu Sri Mulyani ini HARGA MINYAK naik tidak akan membuat Rugi Pertamina," kicaunya disamber @didienAZHAR. "Harga Minyak Naik, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Yakin Keuangan Pertamina Aman." Akun @analisawidya4 mengamini. "Kenaikan Harga Minyak Tak Membuat Pertamina Merugi," cuitnya.

Di Facebook, Rendi ICsan JaYa ikutan komentar "Bagi negara bukan berarti bagi rakyat.. hati-hati, niat busuk mulai tercium," tulis dia, disambut Aiman Den Bronco. "Iya bu naikin aja, buat negara gitu loh, jangan hiraukan wong cilik lagi. Apalah arti wong cilik bagimu, wong cilik sangat berarti cuman sebulan aja, itupun buat tumbal kampanyekan bu," katanya. Sementara, S P Bagindo Rajo berterimakasih jika yang dimaksud Menkeu kenaikan harga minyak tidak membebankan rakyat. "Baguslah Bu Menkeu," sebut dia. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya