Berita

Foto/Net

Bisnis

Kemendag Dan Polri Pelototi Produk Impor Tak Berkualitas

Teken MoU Awasi Penyimpangan Perdagangan
SELASA, 09 JANUARI 2018 | 09:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah akan meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan perdagangan di Tanah Air, baik dijual secara offline maupun online. Antara lain, mau menertibkan barang impor yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kemendag dan Polri menja­lin kerja sama. Kemarin, Men­teri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang Penegakan Hukum, Pengawasan, dan Pengamanan di Bidang Perdagangan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, pihaknya meng­gandeng Polri karena kepoli­sian memiliki kapasitas dan peran besar untuk mengawasi secara ketat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam aktivitas perdagangan. Menurutnya, ada tiga fokus dalam kerja sama ini. Pertama, untuk mempertegas kerja sama antara Polri dan Kemendag yang selama ini telah berjalan. Salah satunya keberadaan satuan tugas (Satgas) pangan.


"Keberadaan satgas tersebut menunjukkan bahwa pemerintah selama ini serius menegakkan hukum. Ini akan kita perkuat dan teruskan," ungkap Enggar di Kantor Kemendag, Jakarta.

Kedua, kerja sama ini untuk mengawasi kualitas barang-barang yang beredar di masyarakat. Enggar menjelaskan, pengawasan dilakukan tidak hanya terhadap produk dalam negeri, tetapi barang impor.

"Barang impor dengan harga murah namun mengenyampingkan kualitas. Kita tidak akan membiarkan Indonesia hanya jadi pasar produksi luar negeri yangmengabaikan kualitas. Du­kungan Polri ini bisa menjaga kualitas yang dikonsumsi," ujarnya.

Ketiga, pengawasan terhadap perdagangan online. Menu­rutnya, tren perdagangan via online membuka celah adanya barang-barang masuk yang di luar standar yang ditetapkan Ke­mendag. "Penjualan online kan sedang meningkat tajam. Hal itu tidak boleh membuat kita lalai melakukan pengawasan. Justru kita harus semakin menganti­sipasi agar barang yang dijual online tetap sesuai standar," ucapnya.

Sementara itu, Kapolri Jen­deral Tito Karnavian menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, persaingan ekonomi merupakan pertarungan nyata antar negara di dunia. Sehingga, sektor per­dagangan perlu mendapatkan perhatian. "Sekarang itu sudah tidak lagi pertarungan senjata, tetapi ekonomi. Dan, perdagangan merupakan sektor sangat penting dalam perekonomian," katanya.

Tito menuturkan, ruang ling­kup MoU ini meliputi koor­dinasi kegiatan dalam bidang pertukaran data dan informasi, penegakan hukum, pengawasan, pengamanan, dan peningkatan kemampuan sumber daya ma­nusia.

Saat ini, lanjut Tito, Polri harus peduli terhadap sektor penting seperti perekonomian. Yang terpenting, dalam melaksana­kan tugasnya, dalam bertindak kepolisian harus sesuai dengan Undang-Undang. Jadi, kepoli­sian tidak lagi hanya berkutat pada masalah konvensional, seperti pencurian, pembunuhan, narkoba dan lain-lain.

Menurutnya, tugas kepoli­sian dalam menjaga stabili­tas nasional memiliki korelasi dengan masalah ekonomi. Jika keamanan nasional terganggu maka stabilitas ekonomi di sektor perdagangan juga ikut terganggu.

Tito menambahkan, sejauh ini kerja sama kepolisian den­gan Kemendag seperti dalam Satgas Pangan berjalan cu­kup efektif. "Satgas Pangan lumayan efektif membantu pemerintah. Kami sudah laku­kan 2 Alhamdulillah tercapai stabilitas harga, inflasi dapat kita atasi, sehingga masyarakat bawah tidak kena imbas dirugi­kan," pungkasnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya