Berita

Roy Suryo/Net

Politik

Roy Suryo Minta Pemerintah Netral Di Tahun Politik

SABTU, 06 JANUARI 2018 | 15:07 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo meminta pemerintah agar bersikap netral di tahun politik, Pilkada Serentak 2018 dan jelang Pemilu Serentak 2019.

Pakar telematika yang pernah menjabat Menpora itu tidak ingin kejadian di pilkada 2017 lalu dimana sikap pemerintah cenderung menunjukan berat sebelah.

Misalnya, kata Roy, saat Presiden Joko Widodo justru satu mobil saat meninjau proyek Simpang Susun Semanggi dengan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama yang telah dinyatakan sebagai tersangka penistaan agama.


"Bahwa jelas-jelas ada status tersangka tapi kepala negara masih mendampinginnya, bahkan satu mobil dengannya. Ini tidak dibenarkan," kata Roy saat diskusi Perhimpunan Masyarakat Madani, di Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1).

Tidak hanya itu, Roy juga mewanti-wanti pemerintah untuk tidak menggunakan pengaruhnya kepada lembaga penegak hukum untuk melakukan kriminalisasi. Dia memberi contoh ketika Pilkada DKI 2017, calon yang diusung oleh Demokrat Syilviana Murni dituding mendapatkan kriminalisasi aparat.

"Waktu itu Silviana Murni dikasuskan masalah dana Bantuan Sosial (Bansos) masjid. Tapi sampi hari ini enggak jelas kasusnya, karena memang enggak ada kasusnya," ujarnya.

Belum lagi, sambung Roy, saat ratusan mahasiswa diduga ada yang menggerakam untuk melakukan unjuk rasa di kediaman pribadi mantan Presiden yang juga Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sudah jelas siapa pelakunya tapi tidak diusut oleh Kepolisian, konyol," sesalnya.

Bahkan yang sangat memperihatinkan, ujar Roy, saat adanya dugaan intervensi dari dua pimpinan lembaga negara yaitu Kepala Badan Intelijen dan Kapolri kepada Gubernur Papua yang juga kader Demokrat Lukas Enembe.

"Dan terakhir, terjadi pada Syaharie Jaang (di Kalimantan Timur). Mau diusung oleh Demokrat tapi setelah itu ada pemanggilan dari Polisi. ini perlu ada kritisi," pungkasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya