Berita

Salim Said

Politik

Salim Said: Seharusnya Edy Rahmayadi Tidak Berpolitik Saat Masih Aktif Di Militer

SABTU, 06 JANUARI 2018 | 13:55 WIB | LAPORAN:

Manuver-manuver politik Letjen TNI Edy Rahmayadi dalam rangka pencalonannya di Pilgub Sumatera Utara sangat disayangkan oleh Guru Besar Universitas Pertahanan, Prof. Dr. Salim Said.

Menurut Salim Said, jenderal bintang tiga yang menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD itu seharusnya tidak bisa terlibat politik praktis karena ia masih berstatus militer aktif.

"Mestinya tidak, karena beliau masih aktif di militer," kata Salim Said usai menjadi narasumber dalam diskusi "Para Jenderal Berlaga di Pilkada", di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/1).

Tetapi, Salim tidak mau menjawab soal perlu atau tidak sanksi untuk Edy. Menurutnya, yang berhak menjawab pertanyaan itu adalah jurubicara Mabes TNI sekaligus untuk memastikan UU mana yang berlaku di tubuh TNI.

Dalam diskusi yang dihadirinya tadi sempat muncul perdebatan tentang UU mana yang bisa dipakai untuk mengatur para anggota TNI-Polri aktif yang hendak masuk gelanggang Pemilihan Kepala Daerah.

Meskipun UU TNI dan UU Polri tegas melarang setiap anggota TNI dan Polri terlibat politik, namun UU Pilkada (UU 7/2017) justru memberi celah. UU Pilkada menyatakan anggota TNI dan Polri harus sudah tidak aktif ketika ia mendaftar ke KPU.

"Ya, karena UU Pilkada. Memang mestinya dibawa ke MK (Mahkamah Konstitusi) untuk menentukan UU mana sebenarnya yang mau dipakai dalam urusan personal-personal TNI-Polri. UU TNI dan UU Polri atau UU Pilkada?" ucapnya.

Kasus Letjen TNI Edy Rahmayadi mendapat perhatian khusus karena sebagai perwira tinggi TNI ia secara terbuka terlibat aktivitas politik, termasuk kegiatan partai politik, dalam rangka persiapan pencalonan dirinya di Pilgub Sumut. [ald]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya