Berita

Foto/Net

Bisnis

BPH Migas Dan Polri Bikin Satgas

Kawal Distribusi BBM & Gas Melon
SABTU, 06 JANUARI 2018 | 09:38 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Polri dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan membentuk satuan tugas terpadu untuk mengawasi distribusi BBM (bahan bakar minyak) satu harga dan gas elpiji 3 kg.

"Kami akan bertugas mulai dari pencegahan sampai penegakan hukum," ungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Tito mengungkapkan, untuk permulaan, pihaknya akan membentuk tim kecil untuk merumuskan teknis serta Mou dengan BPH Migas terkait pembentukan Satgas.


Tito memastikan, untuk penindakan di lapangan nanti, pihaknya akan mengikuti aturan yang berlaku. Antara lain mengacu pada Undang-undang tentang distribusi Migas.

Sementara itu, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa men­jelaskan, pembentukan Satgas ini dalam rangka untuk pening­katan kerja sama dan koordinasi sebagai bagian pelaksan­aan tugas BPH Migas.

Fanshurullah menyebut­kan ada lima poin terkait pengawasan, penyediaan, dan pendistribusian BBM. Pertama, pemerintah menunjuk Pertam­ina sebagai badan usahanya. Kedua, mengatur kuota BBM baik subsidi maupun non-subsidi. Ketiga, melaksanakan pengawasan sejauh mana BBM satu harga berjalan baik sehingga terwujud bukan hanya keadilan harga tetapi keadilan dalam ketersediaan dan keadi­lan dalam distribusi. Keempat melaksanakan verifikasi secara kritis objektif. Dan, kelima memberikan sanksi kepada badan usaha yang tidak lak­sanakan BBM satu harga den­gan baik.

Menurutnya, dari lima tugas tersebut, ada beberapa kendala saat melakukan pendistribusian dan pengawasan BBM. "Kami berharap dengan bekerja sama dengan Polri, poses penga­wasan saat pendistribusian Migas ke daerah pelosok da­pat berjalan aman dan lancar," imbuhnya.

Seperti diketahui, program BBM satu harga tidak berjalan mulus. Saat Presiden Jokowi mengunjungi Papua, ada Tokoh agama di Papua, Pastor John Djonga, ngadu ke Presiden. Menurutnya, harga BBM, hanya turun seperti di Jawa, hanya saat Presiden melakukan blusukan ke Papua. Setelah Presiden pulang, paling lama dua minggu, kem­bali melambung.

John mengaku, telah me­mantau langsung kondisi tersebut di Yahukimo, Papua. Menurut Jhon, perlu ada yang mengawasi pelaksanaannya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya