Berita

Politik

Sekjen PDIP: Kami Diintervensi Tak Buat Puisi Mellow Dramatik

KAMIS, 04 JANUARI 2018 | 20:40 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat bicara soal tuduhan kriminalisasi bakal calon kepala daerah usungan Partai Demokrat. Ia membandingkanya dengan PDIP yang memiliki pengalaman serupa namun biasa saja menghadapinya.

"Ya coba kalau kita lihat ya, PDIP pernah punya pengalaman bagaimana kami diintervensi, bagaimana kantor partai kami diserang, kami tidak bisa ikut pemilu. Itu kami tetap diam," kata Hasto di kantor DPP PDI P, Jakarta, Kamis (4/1).

Bahkan, kata Hasto saat Pilkada Bali tahun 2012, dimana ada upaya secara sistematis untuk menggagalkan kemenangan Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyman Sukrawan yang merupakan cagub-cawagub yang diusung PDIP, banteng moncong putih biasa saja.


"Kami tidak membuat puisi mellow dramatik," sindir Hasto.

Partainya, masih kata Hasto, lebih memilih bersikap tenang dan menyatu dengan rakyat dan menampilkan wajah seolah menjadi korban.

"Daripada membuat drama-drama yang tidak perlu," ujarnya.

Terkait tuduhan Demokrat yang mengatakan PDIP memaksakan Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin berpasangan dengan Syaharie Jaang, Hasto membantahnya.

"Semua harus dilakukan melalui proses yang baik. Tidak ada cinta yang terpaksa di PDIP," ungkap Hasto.

Semalam, Partai demokrat menggelar "emergency meeting" lantaran merasa diperlakuan tidak adil. Pasalnya, Walikota Samarinda yang juga Ketua DPD Demokrat Kaltim Syaharie Jaang mendapat intimidasi agar dirinya mau dipasangkan dengan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin. Padahal, Syaharie Jaang sudah sepakat akan maju dengan Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

"Bahwa saudara Syaharie Jaang dipanggil oleh parpol tertentu sampai beberapa kali agar wakilnya Kapolda Kaltim, padahal wakilnya sudah ada. Secara etika itu tidak baik," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Rabu malam (4/1). [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya