PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR) membentuk perusaÂhaan patungan dengan anak usaha PT Waskita Karya (PerÂsero) Tbk, PT Waskita Toll Road (WTR) dan PT Brantas Abipraya (Persero) pada 29 Desember 2017.
Usaha patungan itu diberi nama PT Jasamarga ProboÂlinggo-Banyuwangi sesuai akta pendirian perusahaan Nomor 21 tanggal 29 DesemÂber 2017.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menyampaikan, perusahaannya melakukan penyertaan saham sebesar Rp 32,45 miliar atau setara 55 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi. Jumlah ini setara dengan 32.450 saham di anak usaha tersebut.
Tujuan pembentukan usaha patungan untuk melakukan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi dan untuk melakukan usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketenÂtuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, Jasa Marga juga bersama PT Wira Nusantara Bumi melakukan penyertaan pada perusahaan patungan bernama PT Jasamarga Japek dengan nilai penyertaan Rp 32 miliar atau setara 80 persen saham guna mengelola tol Jakarta-Cikampek II.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan jalan tol ProboÂlinggo-Banyuwangi akan dimulai kontruksinya Tahun 2018 dan ditargetkan selesai dan beroperasi pada tahun 2019. Sedangkan pada tol Jakarta-Cikampek II sisi selaÂtan ruas Jatiasih-Cipularang-Sadang pada 2020.
"Pada Tol Probolinggo-Banyuwangi ada tanah PerÂhutani sekitar 73 km yang bisa dimanfaatkan untuk memulai pembangunan infrastruktur lebih awal. Jadi masih 100 km lagi yang belum dibebasÂkan milik masyarakat," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Ia menuturkan, sebagai salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN), Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi diharapkan dapat mendorong kelancaran arus barang dan manusia dari dan ke BanyuÂwangi.
Saat ini, perjalanan dari Probolinggo menuju BanyuÂwangi ditempuh 4-5 jam laÂmanya melalui jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) dengan jarak tempuh sekiÂtar 200 km. "Dengan terbangunnya jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh hanya menjadi sekitar 2 jam," harapnya.
Untuk diketahui, nilai inÂvestasi Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi sendiri sebesar Rp 23,39 triliun. Sementara untuk jalan tol Jakarta-CikamÂpek II yang terbentang sepanÂjang 64 km di sisi Selatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang ada sekarang nilai investasi mencapai Rp 14,6 triliun.
Belanja Rp 70 TriliunDesi juga memperkirakan kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) Tahun 2018 mencapai Rp 70 triliun. Angka tersebut terdiri dari capex non cash sebesar Rp 43 triliun dan cash sebesar Rp 27 triliun.
"Capex kita tahun ini, yang non cash itu Rp 43 triliun. Jadi yang non cash itu, tidak semua cash. Yang cashnya Rp 27 kaÂlau tidak salah," tutur Desi.
Desi mengatakan, belanja modal tersebut akan diguÂnakan untuk menyelesaikan sejumlah proyek hingga akhir tahun. Seperti diketahui, Jasa Marga masih akan menggarap pengerjaan tol Ngawi-KertoÂsono, Solo-Ngawi, Gempol-Pasuruan seksi 2, kemudian Pasuruan seksi tiga.
"(Penyelesaian konstruksi) banyak sekali kan ya kita taÂhun ini ada Ngawi-Kertosono, Solo-Ngawi, Gempol-PasuruÂan seksi 2, kemudian Pasuruan seksi tiga. Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura itu semua harus dituntaskan tahun ini karena semua bagian dari trans Jawa," jelasnya.
Selain penyelesaian trans Jawa, Jasa Marga juga akan menyelesaikan pengerjaan jalan tol trans Sumatera. "Bagian dari Jasa Marga, ada Medan-Kualanamu-Tebing tinggi kan masih tersisa seksi 1 dan 7 itu insya Allah semester ini sudah selesai," tandasÂnya. ***