Berita

Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Net

Politik

Lebih Baik Jokowi Dan Prabowo Bersatu Saja

RABU, 03 JANUARI 2018 | 07:33 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Berpolitik harus memiliki tujuan yang tulus untuk bersama-sama membangun bangsa dan  negara. Jika ini menjadi tujuan bersama maka segala perbedaan dapat disatukan.

Demikian disampikaan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, saat menjadi pembicara dalam diskusi Temuan Survei Nasional yang bertajuk "Tahun Politik 2018: Kekuatan Partai dan Calon Presiden" yang digelar oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) di bilangan Cikini, Jakarta Pusat (Selasa, 2/1).

Selain Maruarar hadir pula Direktur SMRC Djayadi Hanan, Politikus Partai Gerindra Feri Julianto, Waketum PAN Hanafi Rais, dan Politisi Partai Golkar Happy Bonne.


Maruarar mengatakan, jika Jokowi dan Prabowo disatukan maka ini akan menjadi energi positif dalam membangun bangsa. Sebab selama ini kedua figur ini memiliki gagasan besar untuk membangun bangsa.

"Jika Prabowo dan Jakowi disatukan ini akan lebih efektif dan stabil," tegasnya.

Lebih lanjut Ara mengemukakan bahwa harapan tersebut telah dijawab dalam hasil survei yang dilakukan SMRC. Mayoritas publik menghendaki agar kedua tokoh bangsa ini dipersatukan dalam Pilpres 2019 nanti.

"Berdasarkan hasil survei menghendaki agar kedua tokoh ini bersatu dalam satu pasangan di Pilpres 2019 nanti. Angkanya lumayan besar yakni 66,9 persen," jelasnya.

Seandainya kedua tokoh bangsa ini bersatu, publik menghendaki Jokowi sebagai calon presiden dibanding Prabowo. "Jika keduanya bersatu yang menghendaki Jokowi sebagai capres sebanyak 66,9 persen. Sementara Prabowo hanya 28,4 persen," imbuhnya.

Kendati demikian pria yang akrab disapa Ara ini mengatakan bahwa untuk menyataukan kedua tokoh bangsa ini tidak mudah. Sebab masing-masing memiliki pendukung yang kuat.

"Ini tidak mudah untuk dipersatukan. Namun jika ini bersatu maka akan lebih kondusif dan stabil," demikian Maruarar.[wid]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya