Berita

Dolvianus Kolo/Net

Jaya Suprana

Demokrasi Sejati Hadir Di DPRD NTT

SELASA, 02 JANUARI 2018 | 07:10 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DOLVIANUS Kolo, anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari PDI Perjuangan menentang keputusan pengurus pusat PDIP yang menetapkan Marianus Sae dan Emi Nomleni sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT.  

Sikap Dolvianus yang disampaikan secara terbuka melalui media massa dan media sosial itu, langsung ditanggapi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Dua surat ditandatangani Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP, Bambang DH langsung dikirim ke Dolvianus pada 19 Desember 2017 dan 28 Desember 2017.

Partai Wong Cilik


Isi surat yang pertama, meminta Dolvianus menghadap ke kantor  DPP PDIP guna mengklarifikasi pernyataan menolak tunduk pada rekomendasi DPP PDIP tentang pencalonan gubernur dan wakil gubernur NTT. Terhadap surat itu, Dolvianus bersikukuh untuk tidak menghadap. Akhirnya surat kedua pun dilayangkan kepada Dolvianus untuk menghadap ke Kantor DPP PDI-P pada 29 Desember 2017. Dalam surat yang kedua itu, perihalnya tentang panggilan terakhir untuk melakukan klarifikasi terakhir. Namun lagi-lagi Dolvianus tidak menghadap.

Dolvianus menegaskan dirinya akan menghadap, apabila DPP PDIP sudah mencabut surat keputusan penetapan Marianus Sae sebagai bakal calon gubernur NTT. Dolvianus punya sejumlah alasan tidak menyetujui Marianus Sae ditetapkan sebagai bakal calon gubernur karena Marianus bukan kader PDIP. Selain itu, kata Dolvianus, Marianus bukan tipe pemimpin yang bisa melindungi rakyatnya, menyusul kasus blokade Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada atas 'perintah' Bupati Ngada Marianus Sae. 

Meski dalam kasus bandara itu, Bupati Ngada Marianus Sae dinyatakan tidak terlibat dan kasus itu sudah ada Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), namun Dolvianus tetap prihatin dengan kasus itu. "Pemimpin harus punya hati nurani bukan cuci tangan dan korbankan pegawai kecil (Sat Pol PP). Semua orang tahu bahwa 16 Sat Pol PP melakukan hal itu atas perintah pimpinan. Hati istri dan anak akan hancur jika suami dan ayah mereka dipenjara. Ini kepekaan dan soal hati nurani pemimpin," tegas mantan Ketua GMNI Cabang Kupang itu.

"Saya akan pertaruhkan semua yang saya miliki, sampai DPP cabut surat keputusan calon gubernur atas nama Marianus. PDIP adalah partai wong cilik. Bagaimana mungkin merekomendasikan calon pemimpin yang tidak peka dan hati nuraninya mati. Ini bertentangan dengan roh dan jiwa PDIP," tegasnya lagi.

Hati Nurani

Tidak jelas, sejauh mana otentitas dan akurasi  pemberitaan tentang sikap Dolvianus Kolo, sebagai anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari PDIP. Namun apabila benar bahwa Dolvianus Kolo menolak keputusan pengurus pusat PDIP yang menetapkan Marianus Sae dan Emi Nomleni sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT terkait blokade Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada, maka dapat disimpulkan bahwa demokrasi sejati memang benar-benar hadir di  DPRD NTT.

Anggota DPRD NTT tidak secara membabibutatuli tunduk kepada parpol yang mengusung dirinya namun benar-benar tunduk kepada hati nurani dirinya sendiri sebagai wakil rakyat yang tentu saja berpihak kepada bukan kepada kepentingan penguasa atau parpol namun kepentingan rakyat. Nama sang lembaga kenegaraan tertinggi memang bukan Dewan Perwakilan Penguasa atau Dewan Perwakilan Parpol namun Dewan Perwakilan Rakyat.[***]

Penulis adalah rakyat Indonesia



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya