Berita

Politik

Kapolri Petakan Potensi Ancaman Saat Pilkada Serentak

JUMAT, 29 DESEMBER 2017 | 13:55 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pihak Kepolisian mulai membuat pemetaan mengenai potensi ancaman dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

"Ada beberapa kerawanan dalam tahapan Pemilu," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat menyampaikan catatan akhir tahun 2017 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12).

Tito menjabarkan bahwa potensi itu akan muncul pada tahapan awal, yaitu saat pendaftaran calon. Tahapan ini, pergerakan massa dan gesekan antar pendukung yang mengantar para kandidat berpotensi menjadi pemantik kerusuhan.


"Belum lagi dualisme parpol," ujarnya.

Potensi kerawanan kemudian berlanjut pasca penetapan calon. Dalam hal ini, diprediksi akan timbul protes dari masing-masing kandidat yang tidak lolos verifikasi, hingga nantinya berproses ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Gesekan juga berpotensi terjadi dalam tahapan kampanye. Di tahapan ini, kata Tito, bisa muncul gesekan antar pendukung dan money politik. Termasuk, adanya manuver incumbent dan kampanye hitam yang mengandung unsur SARA dan hoax.

Kerawanan berpotensi kembali terjadi di tahap pemungutan suara. Logistik pemilu dan netralitas penyelenggara KPU bisa menjadi pemicu kerusuhan.

"Di tahapan penghitungan suara, massa yang kalah dan bentrokan antar pendukung sangat rawan," jelas Tito.

Kerawanan berlanjut setelah penetapan pasangan calon terpilih. Akan ada ekses yang berbuntut pada penolakan terhadap calon terpilih, bisa juga terjadi unjuk rasa besar dari pendukung yang kalah.

"Belum lagi, pengerahan massa, intimidasi dan sabotase saat ada sengeta pereslisihan," tutup Tito. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya