Berita

Jokowi dan Prabowo/Net

Politik

Terbagi Tiga

KAMIS, 28 DESEMBER 2017 | 10:35 WIB | OLEH: SYAFRIL SJOFYAN

SUKA tidak suka menjelang tahun 2018 tahun politik masyarakat Indonesia, berbeda dengan tahun 2014 dimana masyarakat terbelah dua. Zaman now akan terbagi tiga pendukung Jokowi, pendukung Prabowo, dan kelompok ketiga ini yang yang suka pada kedua tokoh tersebut. Kelompok ketiga ini nampaknya cukup besar.

Terbentuknya kelompok ketiga ini adalah kekecewaan terhadap Jokowi dalam bidang ekonomi yang stagnan di 5 persen sehingga pengentasan kemiskinan dan pengangguran juga stag, para penguasaha yang merasa bisnis tidak bangkit dengan flatnya pertumbuhan.

Kekecewaan lanjut adalah dari pihak Islam yang merasa selama ini diperlakukan ketidakadilan di bidang hukum. Kekecewaan berikutnya adalah mereka yang merasa pihak pemerintah tidak berpihak kepada kalangan rakyat bawah dengan kebijakan kenaikan harga BBM, gas, dan kebutuhan bahan pokok.

Kekecewaan masyarakat dengan berbagai faktor tersebut, ternyata masyarakat tidak begitu saja memindahkan dukungan kepada Prabowo dengan berbagai alasan.

Pertama, Prabowo selama ini dianggap diam tidak ada kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat, tidak ada pemikiran dan ide yang diungkap kepada masyarakat sebagai solusi. Partainya Gerindra juga tidak mengeluarkan strategi dan pemikiran yang bernas sebagai partai oposisi yang berkualitas.

Perang Dunia Maya

Dalam pertarungan di medsos, buzer yang dibentuk baik dalam mendukung Jokowi sewaktu pilpres tahun 2014 maupun buzer medsos pendukung Ahok pada waktu pilkada 2018, kalah telak dengan Muslim Cyber Army ( MCA ) yang tidak berbentuk (tanpa organisasi).

Mereka secara serentak muncul dalam pembelaan pembelaan terhadap Islam, mereka membuktikan dalam sosialisasi kegiatan 411, 212 dan Aksi Bela Palestina, tanpa dukungan media mainstream termasuk iklan TV, MCA secara gegap gempita menguasai semua jenis medsos, termasuk siaran langsung berbagai kegiatan.

Teranyar adalah pembelaan terhadap Ustadz Somad baik di Bali maupun di Hongkong menjadi viral yang luar biasa, sehingga dalam sekejab MCA menjadikan ustadz tersebut populer. Termasuk ustadz Felix Shaw yang ditolak di beberapa tempat. Mereka berdua saat sekarang menjadi pemuka agama muda di zaman now yang berpengaruh berkat buzer MCA.

Pemimpin Alternatif

Kembali kepada keterbelahan tiga kelompok masyarakat. Jika diamati secara seksama, MCA sepertinya lebih condong pada kelompok ketiga, yakni tidak suka kepada Jokowi dan tidak suka kepada Prabowo. Dari berbagai komentar terhadap medsos tokoh nasional yang bermain di Twitter dan Facebook, mereka akan dukung jika tidak menjadi orang kedua dari Jokowi maupun Prabowo.

Jika ada yang bersih dan antitesa dari kedua tokoh tersebut sepertinya akan muncul pemimpin alternatif. Tinggal mengelola secara baik gelombang ketiga tersebut serta partai pendukung, karena UU Pilpres tidak mengijinkan presiden independen sepertinya di pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota. [***]

Penulis adalah pengamat kebijakan publik


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya