Bima diserang Naga Laut/Net
Bima diserang Naga Laut/Net
'BANJARAN Bima' adalah lakon garapan baru yang diperkenalkan oleh para seniman seni pedalangan untuk memperkenalkan secara utuh laku hidup, karakter, sifat-sifat dan keteladanan tokoh Aria Bima. Sebagai lakon banjaran maka 'Banjaran Bima' mengisahkan kehidupan Aria Bima semenjak muda, dewasa, tua, hingga perjalanannya menapaki masa tua yang pasti dan tenang usai peperangan besar Baratayuda.
Bima adalah anomali di antara para ksatria Pandawa yang mayoritas digambarkan berkarakter lembut dan bertutur kata halus sebagai perwujudan kesopanan tinggi. Namun Bima justru digambarkan selalu menyampaikan isi hati apa adanya, tanpa ada yang dibungkus dan dikemas. Bahkan dia bicara dengan bahasa kasar _(ngoko)_ kepada siapapun, termasuk dengan para dewa. Ada kesan awal tentang ketidaksopanan, namun ada juga penilaian tentang keberanian dan sikap egalitarian kerakyatan.
Namun justru hanya Bima yang 'kodo' dan terkesan 'agal' inilah yang dipilih dalam cerita simbolis filosofis Jawa, sebagai satu-satunya tokoh yang bisa bertemu dengan jati dirinya. Bima bisa selalu berteman dengan hati nuraninya, karena dia tak pernah berpikir, bertindak dan mengambil keputusan dengan mendahulukan kepentingan-kepentingan yang dibungkus dan dikemas sedemikian rupa seolah-olah merupakan niatan baik. Bima sejak awal telah menjadi pribadi yang bebas dan merdeka dari hal-hal seperti itu.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54