Berita

Sekjen PPIK Teguh Santosa dan Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat Korea, Kim Yong Nam, dalam sebuah kesempatan di Pyongyang/RMOL

Nusantara

PPIK Sambut Rencana PWI Jadi Agen Perdamaian Di Semenanjung Korea

JUMAT, 22 DESEMBER 2017 | 07:43 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Keinginan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menjadi agen perdamaian bagi konflik di Semenanjung Korea diapresiasi dan disambut baik Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea (PPIK).

PPIK sendiri adalah organisasi yang didirikan untuk memperkuat hubungan dan saling pemahaman antara masyarakat Indonesia dan Republik Demokratik Rakyat Korea

Sekjen PPIK Teguh Santosa mengatakan, pihaknya siap bekerjasama dengan PWI dalam hal memberikan akses yang luas untuk membantu anggota PWI dalam menulis laporan tentang Korea Utara.


"Kami berharap, dengan kerjasama itu reportase dan pemberitaan mengenai konflik yang sudah berlangsung lebih dari enam dekade ini selain faktual juga disampaikan dalam kerangka perdamaian," ujarnya.

Menurut Teguh, masih banyak reportase mengenai konflik di Semenanjung Korea yang tidak faktual dan cenderung memperpanas suasana.

"Menangkap drama adalah salah satu unsur yang penting untuk menarik minat pembaca. Tetapi mendramatisir cerita sehingga menjadi tidak faktual sama sekali adalah kesalahan yang serius dalam praktik jurnalisme," sambungnya.

Teguh menambahkan, dirinya bersedia memfasilitasi kunjungan PWI ke Korea Utara agar wartawan mendapatkan pemahaman langsung tentang situasi di Korea Utara.

"Dari perspektif jurnalisme damai, perlu bagi setiap wartawan memahami sebuah konflik dari sudut pandang yang lebih luas, historis dan kontekstual," ujar dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang telah belasan kali mengunjungi Korea Utara, juga belasan kali mengunjungi Korea Selatan ini.

Kesediaan PWI menjadi agen perdamaian disampaikan Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun dalam jamuan makan malam dengan Direktur Hubungan Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Hwang Soonsung, di Seoul, Selasa malam (19/12).

Hendry mengatakan, sudah menjadi kewajiban insan pers Indonesia untuk ikut dalam upaya menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 dan dipraktikkan founding fathers. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya