Berita

Net

Hidayat Ingatkan Rakyat Tidak Apatis Di Pemilu

KAMIS, 21 DESEMBER 2017 | 22:52 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tinggal menghitung hari, Indonesia akan memasuki rangkaian tahun politik yakni ajang pilkada serentak di 2018 yang diikuti 171 daerah dan Pemilu 2019.

Berbagai kekhawatiran menyeruak di benak semua pihak seputar penyelenggaraan tahun politik, terutama fenomena serta dampak-dampak yang ditimbulkan pra dimulainya dan pasca tahun politik. Kekhawatiran antara lain makin minimnya partisipasi rakyat terhadap pilkada dan pemilu akibat apatisme kolektif.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menaruh perhatian besar pada hal tersebut. Dikatakannya, rakyat Indonesia harus memahami bahwa pilkada dan pemilu adalah pesta demokrasi. Di situlah momen tepat implementasi kedaulatan rakyat. Jadi sangat disayangkan jika rakyat apatis lalu memutuskan tidak berpartisipasi atau golongan putih (golput).


"Sangat penting untuk rakyat sadari bahwa rakyat memiliki hak yang sudah diberikan UUD melalui pasal 1 ayat 2 yang menyatakan kedaulatan berada di tangan rakyat Indonesia. Itu adalah kekuasaan besar makanya jangan sampai golput. Jika rakyat menyadari haknya itu dan berpartisipasi aktif secara baik maka rakyat akan memilih bupati terbaik, gubernur terbaik, DPRD terbaik, DPR terbaik, presiden terbaik, sehingga dampak baiknya akan kembali kepada rakyat. Itulah tanda mencintai Indonesia," jelasnya usai Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bengkulu, Kamis (21/12).

Menurut Hidayat, yang perlu dipegang dan diingat seluruh rakyat Indonesia adalah, dalam menghadapi tahun politik harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menjaga kecintaan kepada Indonesia. Untuk itu, upaya-upaya untuk menuju kecintaan kepada Indonesia sangat penting dilakukan, salah satunya dengan memahami kembali nilai-nilai luhur bangsa melalui berbagai cara. Salah satunya dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR.

"Sangat penting sekali mengenal tentang Indonesia kita melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR supaya kita semakin memahami dan semakin sayang kepada Indonesia kita. Jika kita semakin mengenal dan kemudian sayang kepada Indonesia maka kontribusi kita kepada Indonesia akan makin tinggi. Salah satu kontribusi itu adalah partisipasi kita pada penyelenggaraan pilkada dan pemilu yang akan datang," bebernya.

Mengenal kembali Indonesia akan sedikit demi sedikit bahkan menghilangkan sama sekali berbagai kesalahpahaman yang terjadi di tengah masyarakat. Di antaranya kesalahpahaman bahwa demokrasi Indonesia itu bidah atau kafir yang disebut Indonesia phobia. Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman dan perjalanan sejarah Indonesia.

Kesalahpahaman lainnya adalah dalam konteks salah satu agama yakni Islam yang terimejkan secara negatif yang mengira bahwa Islam menjadi masalah di Indonesia hanya karena perbuatan satu dua oknum yang kebetulan beragama Islam. Sehingga mengeneralisir terimbas kepada Islam atau Islamophobia dan menafikan banyak umat Islam yang berperilaku sangat positif dan bermanfaat untuk bangsa.

Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman seputar Islam yang merupakan salah satu elemen utama yang sangat penting dan menentukan perannya dalam sejarah perjuangan dan pergerakan kemerdekaan Indonesia hingga kini.

"Intinya upaya-upaya rakyat Indonesia dalam mengenal kembali Indonesia salah satunya melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI adalah sangat tepat untuk lebih mencintai Indonesia. Dan menghilangkan segala kesalahpahaman tersebut agar persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga," demikian Hidayat. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya