Berita

Korea Utara/Net

Dunia

Pyongyang Tolak Rumor Soal Senjata Biologis

KAMIS, 21 DESEMBER 2017 | 13:35 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Korea Utara menolak spekulasi media yang menyebut bahwa negara tersebut mempersiapkan perang kimia.
Pyongyang menuduh Washington membuat dalih palsu dengan tuduhan tersebut.

Dimuat Russia Today, karena ketegangan di semenanjung Korea terus meningkat, serangkaian laporan menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin sedang mengembangkan program yang sesuai dengan senjata biologis rudal balistik antar benua.

Salah satu laporan tersebut muncul di surat kabar Asahi Jepang, yang mengutip seorang yang tidak disebutkan namanya yang diduga terhubung dengan intelijen Korea Selatan. Tuduhan tersebut berakar dari pernilaian dari Strategi Keamanan Nasional Donald Trump yang dirilis awal pekan ini.

Salah satu laporan tersebut muncul di surat kabar Asahi Jepang, yang mengutip seorang yang tidak disebutkan namanya yang diduga terhubung dengan intelijen Korea Selatan. Tuduhan tersebut berakar dari pernilaian dari Strategi Keamanan Nasional Donald Trump yang dirilis awal pekan ini.

"Saat rudal tumbuh dalam jumlah, jenis, dan keefektifan, untuk memasukkan mereka yang memiliki rentang lebih besar, mereka kemungkinan besar adalah negara-negara seperti Korea Utara untuk menggunakan senjata nuklir melawan Amerika Serikat," begitu catatan dokumen tersebut.

"Korea Utara juga mengejar senjata kimia dan biologi yang juga bisa disampaikan melalui rudal," masih kata dokumen yang sama,

Korea Utara menolak tuduhan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan perang biologis.

"Korea Utara sebagai negara peserta Konvensi Senjata Biologis (BWC), mempertahankan pendiriannya yang konsisten untuk menentang pembangunan, pembuatan, penimbunan dan kepemilikan senjata biologis," begitu keterangan dari Institut Studi Amerika Utara, yang berafiliasi dengan kementerian luar negeri.

Korea Utara menuduh Amerika Serikat membuat rumor sebagai pembenaran potensial untuk serangan mendadak, dan menunjukkan bahwa Washington telah menggunakan dalih senjata biologis dan kimia untuk menyerang Irak pada tahun 2003 dan untuk menyerang pangkalan udara Shayrat di Suriah pada bulan April 2017.

"Amerika Serikat yang melakukan serangan militer dan serangan rudal jelajah pada negara-negara berdaulat di siang bolong saat memalsukan kepemilikan FPD dan menggunakan senjata kimia dari negara-negara tersebut," begitu keterangan dari KCNA. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya