Berita

Foto/Net

Dunia

Mesin Potong Rumput Lebih Menakutkan Warga AS Daripada Serangan Teroris

SELASA, 19 DESEMBER 2017 | 10:49 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Statistik yang dikeluarkan British Royal Statistical Soci­ety menunjukkan hasil menge­jutkan soal kematian warga Amerika Serikat. Ternyata banyak warga Negeri Paman Sam itu tewas akibat mesin pemotong rumput daripada korban serangan teroris imi­gran Islam. Perbandingannya yaitu 69 banding 2.

Hasil ini dikutip Financial Times, kemarin, mengacu pada hasil statistik berjudul "Statistics of The Year." Se­lain perbandingan itu, ada juga hasil statistik lain yang angkanya mengejutkan. Disimpulkan dalam setahun, ada 21 insiden kematian akibat kelalaian bocah bersenjata api. Sementara 11.737 kasus kematian disebabkan sesama warga AS.

Dalam statistik kali ini, responden yang diambil 0,1 dari total populasi AS. Jenis responden pun beragam dari anggota warga sipil, akade­misi, pekerja publik hingga pekerja pemerintahan.


Angka statistik ini sudah dipublikasikan artis AS Kim Kadarshian di akun Twit­ternya, Januari lalu. Langkah itu, sebagai bentuk penolakan kebijakan anti imigran Donald Trump.

"Semua orang terkejut dengan hasil ini. Dan hasil ini sudah lebih dulu disebar Kim Ka­darshian. Hasil ini membawa dampak lebih mendalam karena dicuitkan figur publik, bukan seorang politisi," jelas anggota panitia Liberty Vittert. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya