Berita

Foto/Net

Bisnis

Ombudsman Nyentil Garuda

Jadwal Penerbangan Di Bali Berantakan
KAMIS, 14 DESEMBER 2017 | 09:35 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pengamat penerbangan yang juga Anggota Ombudsman Alvin Lie mencurigai pembatalan penerbangan maskapai Garuda Indonesia (GA) di Bali be­berapa waktu lalu, bukan karena dampak erupsi Gunung Agung. Namun, kekacauan jadwal karena operasional sistem baru. "Erupsi, pilot, dan lain-lain bu­kan alasan yang sebenarnya," ungkap Alvin.

Seperti diketahui, Garuda teken kontrak paket Platform Teknologi Operasi dan Awak Pesawat Sabre Airline Solutions pada akhir 2016 untuk menggan­tikan sistem lama. Paket aplikasi ini digadang-gadang menyem­purnakan pelacakan pesawat, kontrol dan pencegahan gang­guan serta operasi manajemen awak kabin.

Menurut Alvin, peralihan sistem tidak mulus. Dampak­nya Garuda kesulitan mela­cak keberadaan dan jam kerja crew maupun pesawat. Terjadi Mismatch antara crew dengan pesawat. "Ada crew, (tapi) tak ada pesawat dan sebaliknya. Crew juga kesulitan akses info apakah hari ini off, standby, atau terbang. Kalau terbang, terbang jam berapa, kemana dan pakai pesawat yang mana," ujar Alvin.


Dia menyayangkan manaje­men kurang cermat melaksana­kan peralihan sistem.

Pada kesempatan ini, Alvin mengkritik struktur manajemen Garuda. Menurutnya, struktur direksi tidak sesuai perundang-undangan yang berlaku. Da­lam Board of Directors (BOD) Garuda saat ini tidak ada direktur operasi, direktur teknik dan pera­watan. Sebaliknya, ada jabatan baru yakni direktur produksi dan direktur kargo. "Itu tidak diangkat dalam RUPS, dan itu tidak sesuai dengan perundangan yang berlaku. Ini sudah berbulan-bulan tapi Garuda tidak menyelenggarakan RUPS untuk mengangkat. Dua direktur itu ada, tapi tidak diangkat dalam RUPS, sehingga ada kelemahan aspek legal," beber Alvin.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Hengki He­riandono mengamini pihaknya mengalami gangguan sistem. Namun hal tersebut akibat dampak erupsi Gunung Agung. Bencana tersebut membuat ada buka tutup bandara di Bali dan Lombok. "Karena s melaku­kan penjadwalan secara masif, sehingga mengganggu sistem operasional penerbangan kami,"  terangnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya