Berita

Ledakan di nigeria Barat/Net

Dunia

PBB Khawatirkan Penggunaan Opioid Sintetis Oleh Kelompok Militan Afrika Barat

RABU, 13 DESEMBER 2017 | 08:32 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

PBB memperingatkan bahwa kenaikan penjualan opioid sintetis terjadi di Afrika Barat.

Pejabat PBB mengungkapkan bahwa opioid baru-baru ini ditemukan dalam kantong pelaku bom bunuh diri.

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) menjelaskan bahwa penyebaran obat tersebut meroket sejak 2013, dari 300kg menjadi lebih dari tiga ton per tahun.
 

 
Opioid tersebut diketahui populer dengan militan Islam Boko Haram.

Pil yang dapat ditentukan secara hukum sebagai obat penghilang rasa sakit itu dianggap digunakan untuk menenangkan calon penyerang.

Sekitar 600.000 pil yang terikat untuk kelompok tersebut disita di perbatasan Nigeria-Kamerun pada bulan Agustus lalu.

Pierre Lapaque, perwakilan UNODC di Afrika Barat dan Afrika Tengah, memperingatkan bahwa situasi tersebut tidak dapat diijinkan untuk berada di luar kendali karena hal tersebut terus merusak keamanan global.

"Tramadol secara teratur ditemukan di kantong tersangka yang ditangkap karena terorisme di Sahel, atau yang telah melakukan serangan bunuh diri," kata Lapaque.

"Ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang menyediakan tablet tersebut kepada pejuang dari Boko Haram dan al-Qaeda, termasuk anak laki-laki dan perempuan muda, bersiap untuk melakukan pemboman bunuh diri," jelasnya seperti dimuat BBC.

UNODC mengatakan bahwa penyalahgunaan obat yang biasanya diselundupkan dari Asia melalui Teluk oleh kelompok kriminal meningkat menjadi krisis kesehatan utama di Sahel, terutama di Mali utara dan Niger, dengan populasi muda sub-Sahara di Afrika yang berpotensi menyediakan para pedagang dengan bahkan pasar yang lebih besar.

Seorang wanita di Mali utara mengatakan kepada agensi bahwa dia secara teratur melihat anak-anak berusia lebih tua dari 10 tahun berjalan-jalan setelah minum pil atau diberi pil untuk membantu mengurangi rasa lapar mereka. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya