Berita

Jusuf Kalla/Net

Bisnis

JK Proyeksi Harga Minyak Melambung

Gaduh Di Semenanjung Arab
SABTU, 09 DESEMBER 2017 | 08:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Wakil Presiden Jusuf Kalla memproyeksi harga minyak mentah dunia bakal melam­bung. Itu terjadi buntut dari pengakuan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Karena menurutnya, pernyataan tersebut bisa me­nyulut konflik Palestina dan Israel semakin panas.

"Kalau sampai terjadi konflik besar lagi, pasti terjadi lagi persitiwa harga minyak naik atau perdagangan menurun. Pasti ada efek tidak langsung dikemudian hari," proyeksi JK sapaan akrabnya di Jakarta, kemarin.

JK menerangkan, banyak negara di dunia tidak setuju pernyataan Trump. Hal ini bisa memicu konflik di Timur Tengah. "Kami semua menye­salkan itu," ujar JK.


JK mengungkapkan, pemerintah berencana bertemu negara-negara Islam (Organisasi Konferensi Islam/OKI) untuk membahas sikap kon­troversial Trump.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengamini proyeksi JK. Menu­rutnya, pernyataan Trump menimbulkan kegaduhan di Semenanjung Arab sehingga menganggu pasokan minyak.

"Hampir seluruh negara produsen minyak mengutuk pernyataan Trump. Hal ini rentan membuat harga minyak terganggu," katanya.

Mamit menyebutkan harga minyak Brent saat ini 62 dolar AS per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) 56 dolar AS per barel. Dia mem­proyeksi harga minyak mentah tembus di angka 80 dolar AS per barel pada akhir tahun jika konflik Israel-Palestina memanas.

Mamit mengatakan, sebe­narnya kenaikan harga minyak berdampak positif dan negatif. Positifnya, melambungnya harga minyak mengerek pendapatan negara dari ekspor minyak.

Negatifnya, BBM kemung­kinan naik. Hal ini akan ber­dampak pada kinerja pereko­nomian. Karena saat ini daya beli masyarakat belum pulih.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan memanas­nya konflik Israel-Palestina tidak berdampak di sektor perdagangan. Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel. "Sudah disam­paikan Presiden. Kita nggak ada hubungan dagang dengan Israel," pungkasnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya