Berita

DR Zahra Mustafavi Khomeini dan Rachmawati Soekarnoputri/RMOL

Nusantara

Semangat Bung Karno Dan Imam Khomeini Perlu Jadi Pijakan Perjuangan Bagi Palestina

JUMAT, 08 DESEMBER 2017 | 07:41 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Bung Karno dan Imam Khomeini tercatat dalam sejarah sebagai dua tokoh yang tak kenal lelah memperjuangkan kemerdekaan Palestina hingga akhir hayat mereka.

Spirit dua tokoh revolusioner ini dinilai perlu dikembangkan dan dijadikan pijakan baru dalam membangun solidaritas global menghadapi penjajahan terhadap bangsa Palestina yang terjadi secara jelas di depan mata masyarakat internasional.

Demikian disampaikan pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) dan Universitas Bung Karno (UBK), DR (HC) Rachmawati Soekarnoputri, dalam jamuan makan malam menyambut putri Imam Khomeini, DR Zahra Mustafavi Khomeini, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis kemarin.


DR Zahra Khomeini yang menjabat sebagai Sekjen Forum Internasional untuk Membela Hak Palestina mengunjungi Indonesia dalam rangka menghadiri konferensi internasional memperingati 100 tahun perjuangan melawan penjajahan terhadap bangsa Palestina yang dimulai dengan Deklarasi Balfour di tahun 1917. Konferensi tersebut diselenggarakan di Gedung Nusantara V DPR RI.

Deklarasi Balfour adalah pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour yang disampaikan kepada pemimpin komunitas Yahudi di Inggris, Lord Walter Rothschild pada November 1917. Di dalam pernyataan itu, Balfour menjanjikan sebuah negeri bagi kaum Yahudi di tanah bangsa Palestina. Deklarasi Balfour kerap dianggap sebagai awal dari konflik berurat berakar antara Palestina dan Israel hingga kini.

Dalam jamuan makan malam untuk menyambut DR Zahra Khomeini, Rachmawati didampingi Ketua Umum YPS Benny Soemarno, Rektor UBK Soenarto Sardiatmadja, Wakil Rektor Teguh Santosa, Kepala Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UBK Eko Soerjosantjojo, dan Ketua UPT Ajaran Bung Karno UBK Ristiyanto.

"Bung Karno dan Imam Khomeini menentang exploitation de llome par llome maupun exploitation de nation par nation. Bagi Bung Karno dan masyarakat Indonesia, mendukung kemerdekaan Palestina bagian dari upaya memenuhi amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujar Rachma.

Rachma juga mengatakan dirinya siap bekerjasama dengan DR. Zahra dan lembaga yang dipimpinnya dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina.

"Memperjuangan kemerdekaan Palestina merupakan salah satu agenda kami. Di tahun 2001, YPS dan UBK memberikan penghargaan Star of Soekarno kepada pemimpin Palestina Yasser Arafat," sambung Rachma.

DR Zahra yang dalam jamuan makan malam hadir bersama sejumlah delegasi Iran, mengatakan dirinya juga menghargai dan mengagumi perjuangan Bung Karno dalam membela bangsa-bangsa dan negeri-negeri di Asia Afrika yang masih hidup di bawah tekanan penjajahan asing kala itu, terutama bangsa Palestina.

Anak kedua Imam Khomeini yang lahir di tahun 1940 ini  juga menyambut baik ajakan Rachmawati untuk menjalin kerjasama. Dia pun mengundang Rachma untuk berkunjung ke Iran dan hadir dalam pertemuan-pertemuan internasional membela kemerdekaan Palestina.

Jamuan makan malam yang berlangsung hampir dua jam  diakhiri dengan saling tukar menukar cinderamata. Rachmawati menyerahkan patung Bung Karno setengah badan kepada DR Zahra. Adapun DR Zahra memberikan sehelai kain untuk Rachma.

Pertemuan kedua putri tokoh revolusioner itu memiliki arti penting dalam memperbesar gerakan melawan penjajahan di tanah Palestina. Apalagi, di tengah peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour, Presiden AS Donald Trump menyatakan negaranya mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel. Pernyataan ini berbahaya dan dapat mengakibatkan dampak negatif berupa konflik terbuka yang tidak, atau setidaknya, belum terbayangkan. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya