Berita

Ahmad Syafii Mufid/Net

Politik

Pahami Sejarah Dan Falsafah Bangsa Agar Tidak Mudah Diadu Domba

RABU, 06 DESEMBER 2017 | 15:40 WIB | LAPORAN:

. Masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa untuk menjadi bangsa yang besar dan kuat diperlukan pemahaman, penghayatan tentang hakikat bangsa Indonesia dengan falsafah dan budaya yang dimilikinya. Itu penting agar bangsa yang besar ini selalu bisa bersatu dan tidak mudah diadu domba.

Demikian dikatakan Direktur Indonesia Institute for Society Empowerment, Prof. Ahmad Syafii Mufid di Jakarta, Rabu (5/12). Menurutnya, sebagai bangsa besar Indonesia memiliki warisan besar berupa Pancasila sebagai pandangan dan filsafat hidup.

"Hayati dan amalkan nilai Pancasila sila demi sila. Selain itu juga harus menjiwai watak manusia Indonesia seperti kepercayaan dengan adanya Tuhan, kesadaran kekeluargaan, musyawarah mufakat, gotong royong dan tepo seliro. Karena itu, diakui nilai dasar ini telah mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa sepanjang sejarah bangsa Indonesia demi terciptanya persatuan antar seluruh umat manusia agar tidak mudah dipecah belah," ujar Ahmad Syafii.


Ketua Komisi Litbang Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan, Indonesia ini adalah negara yang dibangun oleh orang-orang yang mengerti tentang bangsanya, agama yang dianut serta kekuatan dan kelemahannya. Untuk itu disepakatilah dasar negara, filosofi negara sampai dengan simbol-simbol negara yang sesuai dengan keyakinan agama yang dianut masyarakat Indonesia.

"Dengan landasan dasar yang sangat religius, nasionalis dan juga sekaligus mempertimbangkan kearifan lokal, itu menjadi garansi buat bangsa Indonesia untuk melawan berbagai ancaman, baik itu disintegrasi, radikalisme, dan bahaya narkoba. Artinya apa yang dipikirkan para pendiri bangsa ini layak untuk menjadi formula membangun masyarakat dunia yang damai, yang adil dan berkeadaban," terangnya.

Sayang, lanjut peneliti senior di Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama (Kemenag) ini, tidak semua masyarakat Indonesia mengerti sejarah bangsa maupun latar belakang pemikiran dari para pendiri bangsa.

"Apalagi bila ada persoalan yang menyangkut kesejahteraan dan keadilan, maka makin gampanglah masyarakat kita tersulut dan malah mau menghancurkan 'rumah' bangsa besar dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Ini persoalan yang selalu muncul setiap ada masalah di negeri ini," tuturnya.

Oleh karena itu dalam berbagai macam kesempatan dirinya berpesan agar semua yang mengerti sejarah pendirian bangsa untuk selalu mengingatkan kepada tokoh-tokoh, pemimpin atau pejabat-pejabat di negeri ini mengenai asal-usul NKRI.

"Karena kalau sampai tidak diingatkan lalu membuat masyarakat terpecah maka Indonesia ini bisa tidak ada lagi seperti halnya Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya atau kerajaan lainnya yang mana dulunya besar kemudian hilang," ucap Ahmad Syafii, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta ini. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya