Berita

Foto/Net

Bisnis

Bank Indonesia Buka Transaksi Swap Lindung Nilai Mata Uang Renminbi

Dorong Variasi Sumber Pembiayaan Valas
RABU, 06 DESEMBER 2017 | 08:48 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bank Indonesia (BI) kem­bali membuka Transaksi Swap Lindung Nilai dalam mata uang Offshore Chinese Renminbi (CNH), mulai 6 Desember 2017. Upaya tersebut, dilakukan guna mendorong semakin beragam­nya sumber pembiayaan untuk kegiatan ekonomi nasional.

Direktur Eksekutif Departe­men Komunikasi BI Agusman Zainal mengatakan, penambahan jenis valuta asing yang diguna­kan dalam Transaksi Swap Lindung Nilai oleh Bank Indonesia. Window time Transaksi Swap Lindung Nilai kepada BI dalam mata uang non-dolar AS dibuka satu kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu pukul 14.00-16.00 WIB.

Agusman bilang, bank dapat mengajukan Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia untuk mata uang CNH dalam window time terse­but dengan pengajuan nominal minimum sebesar CNH 10 juta (sepuluh juta Offshore Chinese Renminbi) dengan kelipatan penawaran sebesar CNH 1 juta (satu juta Offshore Chinese Ren­minbi) dan tenor yang tersedia untuk tiga dan enam bulan.


"Pengajuan transaksi tersebut dapat dilakukan oleh bank dengan menyampaikan dasar kebu­tuhan atau underlying transaksi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pengaturan mengenai under­lying transaksi tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.18/8/2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No­mor 15/17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia.

Melalui kebijakan BI, lanjut Agus, diharapkan dapat men­dukung kegiatan investasi dan perdagangan internasional yang terdiversifikasi dalam berbagai mata uang.

"Di samping itu, transaksi tersebut diharapkan dapat mem­bantu pengelolaan likuiditas dan pemeliharaan stabilitas nilai tukar rupiah," terangnya.

Sebelumnya, BI telah mem­buka Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia dalam mata uang Yen (JPY) pada tanggal 12 Juli 2017 dan Euro (EUR) pada tanggal 25 Oktober 2017.

Menyoal ini, Gubernur BI Agus DW Martowardojo pernah berujar, mitigasi risiko nilai tu­kar dari utang luar negeri meru­pakan salah satu fokus utama BI. Bahkan, BI pun berjanji bakal menyempurnakan pengaturan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non bank, khususnya perluasan cakupan utang luar negeri.

Dalam kaitannya dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, kata Agus, BI juga akan terus meningkatkan efisiensi dan kredibilitas di pasar keuangan melalui penguatan regu­lasi dan kelembagaan. Dari sisi regulasi, pihaknya akan menerbitkan regulasi mengenai penyelenggara transaksi pasar uang dan pasar valuta asing (market operator).

"Tentunya hal ini untuk men­ciptakan pasar keuangan yang adil, teratur dan transparan," ucap Agus.

Dari sisi kelembagaan, BI dan otoritas terkait akan membentuk lembaga penyelesaian transaksi keuangan (central clearing coun­terparty) untuk transaksi keuangan derivatif yang dilakukan secara di luar bursa atau over the counter.

"Di samping itu kami terus memperkuat kredibilitas pasar keuangan dengan mendorong pelaku pasar memenuhi kewa­jiban sertifikasi tresuri guna meningkatkan profesionalisme dan daya saing di tingkat global," pungkasnya.   ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya