Berita

Foto: Repro

Bisnis

Akun Twitter Kemlu Diretas, Perlu Two Authentication

SELASA, 05 DESEMBER 2017 | 13:09 WIB | LAPORAN:

Akun twitter Kementrian Luar Negeri membuat geger publik. Pada hari Minggu (3/12) tepatnya pukul 19.03 WIB dan 19.11 WIB, akun Kemlu memposting konten porno dengan keterangan menggunakan bahasa arab.

Postingan kontroversial tersebut hanya bertahan beberapa saat dan pada 19.15 WIB langsung dihapus oleh admin Kemlu. Namun publik bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Pihak Kemlu sendiri menengarai adanya tindakan peretasan pada akun twitter mereka. Karena itu, pasca kejadian pihak Kemlu meminta maaf dan akan meningkatkan keamanan pada akun-akun media sosial yang mereka miliki.


Dalam keterangannya, pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan bahwa memang akun media sosial pemerintah maupun tokoh terkenal rawan menjadi sasaran peretasan. Dia mencontohkan, bagaimana peretasan pada akun pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan pendiri Twitter Jack Dorsey.

"Karena itulah perlu ada peningkatan standar keamanan, baik dari jaringan, alat yang dipakai, juga behavior para adminnya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” jelas Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) ini.

Menurutnya, tidak ada kesengajaan dari para admin memposting konten porno tersebut. Bila dilihat dari postingan yang ada memang ada kesengajaan dari pihak luar memposting konten porno tersebut.

"Yang jamak terjadi sebenarnya ada admin yang secara tidak sengaja melihat konten porno lalu terpencet tombol retweet. Namun dalam kasus akun Kemlu ini, postingan porno tersebut bukan berupa retweet ataupun favorit, sehingga memang benar-benar muncul sebagai postingan baru," jelas pria asal Cepu Jawa Tengah ini.

Ditambahkan Pratama, yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana para peretas ini bisa mendapatkan password dari akun twitter Kemlu.

"Ada beberapa kemungkinan, yang paling banyak terjadi adalah admin menjadi korban phising. Dalam beberapa kejadian peretasan akun selebriti, mereka melakukan klik pada link yang dikirim di inbox maupun postingan asing tertentu," terangnya.

Pratama menjelaskan, pasca seorang admin melakukan klik pada link asing tersebut, bisa saja diarahkan para halaman twitter yang palsu. Di sanalah peretas bisa mendapatkan password akun tersebut. Ada juga beberapa situs yang menyediakan layanan untuk mengetahui password akun media sosial orang lain.

"Untuk mengurangi tindakan peretasan ini, yang pertama dilakukan adalah meningkatkan keamanan akun. Minimal mengaktifkan fitur two authentication yang ada di setiap layanan media sosial. Selanjutnya melakukan hal yang sama pada email yang digunakan sebagai identitas pendaftaran pada media sosial tersebut," papar Pratama.

Dengan mengaktifkan langkah two authentication, jelas Pratama, maka ke depan apabila ada usaha log in (masuk) ke akun media sosial harus memasukkan sejumlah angka yang biasanya dikirim lewat SMS maupun aplikasi.[wid]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya