Berita

Nelson Mandela/BBC

Dunia

Dana Pemakaman Nelson Mandela Tahun 2013 Diduga Dikorupsi

SELASA, 05 DESEMBER 2017 | 10:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Badan pengawas korupsi Afrika Selatan telah menemukan bahwa sejumlah pejabat menyalahgunakan jutaan dolar selama pemakaman Nelson Mandela empat tahun lalu.

Menurut laporan tersebut, 300 juta rand atau setara dengan 22 juta dolar AS dialihkan. Dana itu diperuntukan untuk hal-hal seperti sanitasi, penggantian sekolah yang terkena lumpur dan perbaikan rumah sakit.

Sebagai gantinya, pihak berwenang diduga membelanjakannya untuk barang-barang lain seperti kaos seharga 24 dolar AS.


Tuduhan penyalahgunaan pertama kali muncul pada 2014, beberapa bulan setelah pemakaman Mandela di Qunu, Eastern Cape, pada bulan Desember 2013, yang dihadiri oleh kepala negara dari seluruh dunia.

Kini, hampir empat tahun setelah kematian Mandela pada usia 95 tahun, pelindung umum negara tersebut, Busi Mkhwebane, telah meminta Presiden Jacob Zuma untuk mengajukan tuntutan lebih lanjut dengan menggunakan unit investigasi khusus.

Laporan setebal 300 halaman tersebut menggambarkan bagaimana pejabat di Eastern Cape mengantongi dana, mengabaikan peraturan dasar, dan meningkatkan biaya.

Mkhwebane menggambarkan kegagalan untuk mengikuti peraturan mengenai pengeluaran uang publik sebagai hal yang sangat menakutkan.

"Sangat prihatin bahwa kita bisa menggunakan pemakaman untuk melakukan hal-hal semacam itu," katanya dalam sebuah konferensi pers.

"Bagaimana Anda menagih atau menaikkan harga atau bahkan mengirim faktur untuk sesuatu yang belum Anda sampaikan?" tambahnya.

Mkhwebane mengatakan bahwa disorganisasi memiliki peran dalam penyalahgunaan, namun juga mengenai bagaimana partai ANC yang berkuasa di Afrika Selatan rupanya mengeluarkan instruksi kepada pejabat mengenai bagaimana uang tersebut harus dikeluarkan.

"Ada faktur yang kami tunjukkan dengan kop surat dari ANC. Dan uangnya dibayarkan tapi layanan lagi tidak diberikan," katanya seperti dimuat BBC.

Ini bukan skandal pertama yang mengelilingi acara resmi memperingati kehidupan pahlawan perjuangan apartheid tersebut. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya