Berita

Sri Mulyani/Net

Bisnis

Menkeu Wanti-wanti Jangan Kendor Jaga Harga Pangan

Beras & Cabe Sumbang Inflasi November
SELASA, 05 DESEMBER 2017 | 09:38 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan memberikan kontribusi besar terhadap inflasi bulan November. Pemerintah janji segera menanggulangi masalah tersebut.
 
Sri Mulyani berharap harga stabilitas pangan bisa kembali terkendali. Sehingga, inflasi dapat terkelola dengan baik. Target inflasi 4 persen plus mi­nus 1 persen bisa tercapai akhir tahun ini.

"Saya rasa berbagai pro­gram untuk menjaga stabilitas harga pangan itu harus di­jaga, baik stok maupun dis­tribusinya meskipun musim hujan dan banyak bencana, sehingga inflasi tidak meningkat," ungkap Ani-panggilan akrabnya dalam acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, kemarin.


Dia memastikan para menteri terkait akan turun mengatasi gejolak harga pangan. Terutama, dalam melakukan antisipasi kebutuhan menjelang Natal dan tahun baru.

Ani mengaku pemerintah sudah memproyeksi akan ada tekanan inflasi pada bulan Desember. Oleh karena itu, pemerintah sudah menyiapkan lang­kah antisipasinya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin, merilis indeks harga konsumen (IHK) terbaru. Menurut Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, bulan lalu terjadi inflasi sebesar 0,20 persen. Hal itu antara lain dipicu terjadinya kenaikan harga pada semua komponen pengeluaran masyarakat, terutama pada ba­han pokok.

"Cabe merah, beras, dan bawang merah masing-masing memberikan andil inflasi sebe­sar 0,06 persen, 0,03 persen, dan 0,02 persen. Ketiganya merupakan kontributor inflasi terbesar dalam kelompok bahan makanan," kata Kecuk.

Dia menjelaskan, bahan makanan secara keseluruhan men­jadi penyumbang porsi inflasi hingga 0,37 persen pada bulan lalu.

Kenaikan harga pangan terse­but, lanjut Kecuk, disebabkan pengaruh musim, hujan besar.

Kecuk menyebutkan angka inflasi 0,20 persen paling ren­dah dibandingkan periode yang sama dalam waktu 3 tahun belakangan.

Untuk mengantisipasi ke­naikan inflasi, Kecuk yakin pemerintah sudah menyiap­kan langkah antisipasi. "Saya yakin bisa terkendali karena pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah koordinasi da­lam kenaikan harga pada bulan terakhir," ujarnya.

Selain bahan makanan, kelompok makanan jadi, mi­numan, rokok, dan tembakau mengalami inflasi 0,22 persen. Sementara kelompok peruma­han, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen, serta kelompok sandang sebesar 0,12 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen.

Selain itu, kelompok pen­didikan, rekreasi, dan olah­raga sebesar 0,10 persen, dan kelompok transportasi, komu­nikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen.

Survei IHK ini dilakukan BPS di 82 kota. Dari kota itu, sebanyak 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi.Inflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,80 persen dan terendah terjadi di Bekasi dan Palopo, masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,74 persen dan terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen.

Stok Cukup

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita me­mastikan stok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan libur Natal dan tahun baru.

"Stok aman dan jumlah per­putaran masih normal," kata Enggar di bandung, kemarin.

Enggar mengakui, untuk harga daging ayam ada sedikit kenai­kan. Dari Rp 30.000 per ekor menjadi Rp 32.000 per ekor. Namun kenaikan tersebut masih waajar karena beberapa waktu lalu harga komoditas tersebut turunnya cukup dalam.

Walau harga terkendali, Enggar menegaskan, pihaknya akan tetap mengawasi ketat perdagangan. Dia nggak mau kecolongan karena biasanya pada momentum tertentu para spekulan kerap beraksi me­maikan harga melalui berbagai modus.

"Jangan terlena, Kita jangan menganggap persoalan selesai. Karena potensi spekulan itu tetap ada," katanya.

Enggar menambahkan, pihaknya telah meminta pihak kepolisian dan Satgas Pangan untuk ikut melakukan penga­wasan. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya