Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Koalisi Oposisi Siapkan Mahathir Mohamad Jadi PM Malaysia, Istri Anwar Ibrahim Wakilnya

SELASA, 05 DESEMBER 2017 | 08:10 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Nama Mahathir Mohamad kembali disebut sebagai tokoh yang dinilai cocok untuk kembali menjadi calon Perdana Menteri Malaysia selanjutnya.

Menurut seorang sumber anonim seperti dimuat Channel News Asia awal pekan ini, nama Mahanthir dibahas dalam koalisi oposisi akhir pekan kemarin. Nama Mahathir dinilai cocok menduduki jabatan tertinggi Malaysia hingga Anwar Ibrahim yang saat ini tengah menjalani hukuman lima tahun atas kasus sodomi, dibebaskan.

Dalam diskusi koalisi oposisi tersebut juga disepakati bahwa istri Anwar dan pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR) Wan Azizah Wan Ismail akan menjadi wakil perdana menteri.


Anwar sendiri diperkirakan akan dibebaskan dari penjara karena perilaku baik pada pertengahan 2018 mendatang. Namun demikian, pemilihan umum akan digelar di bulan Agustus. Sedangkan jika merujuk pada hukum Malaysia, penjahat yang dihukum dilarang melakukan kegiatan politik selama lima tahun setelah dibebaskan.

Salah seorang anggota parlemen dari PKR, Johari Abdul membenarkan rencana ini dan mengatakan bahwa rencana tersebut menunggu persetujuan Anwar, sebagai pemimpin de facto Pakatan, koalisi oposisi.

"Ya (ini benar) tapi tunduk pada (Anwar Ibrahim) oke," katanya dalam pesan teks.

"Anda akan segera tahu," tambahnya.

Merujuk pada sumber anonim, semua pihak yang terlibat dalam diskusi itu menyetujui rencana ini kecuali wakil presiden PKR Selangor Chief Minister Azmin Ali dan beberapa pendukungnya. Azmin sendiri diduga memiliki ambisi untuk menjadi perdana menteri.

Sementara itu, Dr Mahathi sendiri dalam sebuah wawancara dengan Channel News Asia Juni lalu mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk menjadi perdana menteri lagi.

Dr Mahathir diketahui pernah menjabat sebagai perdana menteri Malaysia selama 22 tahun sampai dia mengundurkan diri pada tahun 2003, dan dia saat ini memimpin aliansi oposisi yang retak.

Tahun lalu, dia menyingkirkan permusuhan lama dengan Anwar - yang dipecatnya pada tahun 1998 atas tuduhan sodomi dan korupsi, dalam upaya untuk menghentikan Perdana Menteri Najib Razak saat ini untuk memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya