Berita

Bahrun Naim/net

Pertahanan

Polri: Informasi Kematian Bahrun Naim Belum Valid

SENIN, 04 DESEMBER 2017 | 15:13 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mabes Polri belum bisa memberi konfimasi atas kabar kematian militan ISIS berkewarganegaraan Indonesia, Bahrun Naim, di Suriah.

Alasannya, Polri belum mendapat konfirmasi yang akurat dari akses-akses informasi seperti atase kepolisian yang berada di Turki dan pihak Kementerian Luar Negeri.

Perkembangan itu disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/12).


"Yang ada adalah sebuah sebaran di media sosial yang kemudian viral dan menyatakan saudara BN telah tewas. Polri akan mendalami, menyelidiki informasi ini," terang Martinus.

Polri terus mencari kebenaran berita tersebut dari sumber informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun, belum ada fakta-fakta menyatakan bahwa pria yang dianggap sebagai otak teror Bom Sarinah itu sudah meninggal dunia.

"Bila nanti kami mendapatkan kabar yang lebih akurat tentu akan kami sampaikan" ujarnya.

Kabar kematian Bahrun Naim beredar di media sosial, berasal dari sebuah grup WhatsApp. Pengirim pesannya yaitu Khilafah Syam, yang menyebut Bahrum Naim tewas pada tanggal 30 November 2017 setelah berjihad melawan pasukan Bashar Al Assad di Suriah.

Bahrun Naim dituding menjadi otak aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis 16 Januari 2016.

Mabes Polri pernah menyampaikan bahwa Bahrun pernah dipenjara pada tahun 2010 karena merencanakan teror bersamaan dengan kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Setelah selesai menjalani hukuman, pemilik nama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo itu pergi ke Suriah.

Di Suriah, pria Solo itu bergabung dengan organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dia diberikan kepercayaan untuk mengkoordinir simpatisan ISIS di Indonesia. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya