Berita

Ashraf Ghani/Net

Dunia

Presiden Afghanistan Minta Maaf Ats Komentar Miring Soal Jilbab

SENIN, 04 DESEMBER 2017 | 11:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta maaf kepada wanita secara umum karena ucapan yang dia buat tentang jilbab tradisional.

Pada hari Sabtu, Ashraf Ghani menanggapi klaim bahwa beberapa pejabat pemerintah memiliki hubungan dengan apa yang disebut ISIS. Pada saat itu Ghani menjawab bahwa orang harus memberikan bukti atau memakai jilbab wanita.

Komentarnya ini memancing reaksi dari orang-orang yang memandang komentar tersebut seksis.


Ghani kemudian meminta maaf kepada wanita yang merasa tersinggung dan mengatakan bahwa komentarnya telah disalahartikan.

Dalam sebuah pernyataan, istana kepresidenan Afghanistan mengatakan, "Presiden adalah advokat hak perempuan yang sangat menonjol dan telah mengambil langkah unik untuk memperkuat dan mempertahankan posisi mereka sejak masa jabatannya sebagai presiden Afghanistan,".

Dikatakan penggunaan kata jilbab wanita oleh Ghani telah disalahartikan.

"Ini adalah pepatah umum yang tidak pernah bertujuan untuk menyinggung tempat wanita yang sangat berharga di negara ini," tambahnya.

Free Women Writers, sebuah organisasi yang mendukung penulis wanita di Afghanistan, memberikan tanggapan atas komentar Ghani di Facebook.

"Siapa yang bisa menjadi harapan bagi wanita Afghanistan saat presiden mereka menganggap wanita sebagai wanita juga memalukan," kata mereka seperti dimuat BBC. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya