Perpustakaan MPR baru-baru ini menggelar beragam diskusi buku di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR, Komplek Parlemen, Jakarta. Bedah buku digelar di penghujung bulan November.
Salah satunya adalah bedah buku yang berjudul 'Pembagunan Infrastruktur Dalam Perspektif Media dan Khalayak'. Salah satu narasumber bedah Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Sukmandaru Prihatmoko.
Dalam acara tersebut, ia menjelaskan bahwa kini ada 295 titik rawan gempa atau sesar atau patahan di Indonesia.
"Jumlah ini bertambah lebih dari 200 titik dari hasil pemetaan sebelumnya yang terakhir diketahui pada tahun 2010," ujanya seperti keterangan yang diterima redaksi.
Bahkan, tambah Sukmandaru, pada saat bersamaan tiga tahun terakhir Indonesia sedang giat-giatnya membangun infrastruktur, hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Biro Humas MPR, Siti Fauziah, dalam kesempatan itu menuturkan hal-hal yang berhubungan dengan geologi sangat bermanfaat meluaskan wawasan kita semua yang awam tentang pentingnya merawat alam dengan mengenali karakter kepulauan di Indonesia secara benar.
Di belakang buku tersebut tertulis kutipan pernyataan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi soal infrastruktur. Disebutkan bahwa infrastruktur yang ada saat ini sudah jauh tertinggal dibanding negara tetangga. Padahal, infrastruktur adalah pondasi mengatasi problem kesenjangan.
Kalau mau cara gampang, menurut Presiden, tinggal pos anggaran subsidi dan bantuan sosial saja yang dibesarkan, sehingga konsumen menguat. Tapi, apa mau cara-cara semacam itu diteruskan?
"Saya ambil resiko tak meneruskan politik anggaran seperti itu, dan mengalihkan pada infrastruktur," begitu bunyi kutipannya.
Sebab, tambah Presiden Jokowi bahwa infrastruktur akan menyatukan bangsa ini. Kalau tidak disatukan, bangsa ini akan menghadapi masalah yang mengerikan di masa depan.
"Saya tahu kebijakan ini pahit, tapi pembangunan harus dimulai," kata Presiden Jokowi.
Selain itu, MPR juga menggelar bedah buku yang berjudul 'Membangun Jati Diri Bangsa' karya Mien Moentoro.
Anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar, Ce Popong, berharap buku ini tersebar ke pelosok Indonesia karena bagus sebagai dukungan bahan ajar .
Salah seorang peserta bedah buku, Ida Nurdawati, mengatakanbmendukung pentingnya pembangunan karakter bangsa sejak dini.
[mel]