Berita

Foto: RMOL

Nusantara

Nelayan Kampung Muara Ajukan Syarat Jika Reklamasi Pulau C Dan D Lanjut

JUMAT, 01 DESEMBER 2017 | 09:57 WIB

Warga kampung nelayan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada prinsipnya mendukung pembangunan pulau C dan D dilanjutkan, dengan catatan keberlangsungan hidup mereka sebagai nelayan dijamin.

"Saya cuma minta, kami jangan diisolasi dan dilarang untuk menangkap ikan, karena itu sebagai mata pencaharian kami," tutur seorang nelayan saat menyampaikan aspirasinya di depan forum Jaring Aspirasi Warga Sekitar Pulau C dan Pulau D di Gelanggan Olah Raga, Kamal Muara, Penjaringan, Kamis (30/11).

Hal senada juga diutarakan tokoh masyarakat RT 06/ RW 04, H. Abdul Hamid bahwa ada 800 rumah dan 700 kepala keluarga turut mendukung reklamasi Pulau C dan D.


"Kami hanya menuntut kemaslahatan warga terpenuhi. Jangan diobok-obok rumah yang sudah ada, kalau perlu diperbaiki," kata dia.

Hamid mencontohkan, pembangunan masjid yang hingga kini terbengkalai, termasuk akses jalan menuju sekolah.  

"Sudah hampir berapa tahun belum selesai-selesai. Ya kalau bisa itu pembangunan masjid dibantu untuk merampungkan pembangunan. Belum lagi akses menuju ke sekolah kalau air pasang itu, anak-anak banyak yang membuka sepatu karena terendam air laut," bebernya.

Sementara itu, Ketua Forum Rembug Jakarta, Muhamad Syukur mengatakan, forum ini sengaja digelar sebagai wadah mediasi. Dari aspirasi yang ada, simpul Syukur, ternyata tidak ada warga yang keberatan proyek Pulau C dan D dilanjutkan.

"Sebetulnya simple ya, pertama kita ingin memastikan ketika pulau C dan D ini dijalankan apa problemnya. Ternyata warga sekitar pulau C dan D tidak ada masalah, kalau mau dijalankan silakan aja itu kan pemerintah yang punya hak dan pengembangan silakan saja," ujarnya.

Namun tentunya aspirasi warga ini dapat dicarikan solusinya sehingga ekonomi mereka tetap berjalan dan tidak ada hambatan.

”Akibat dari reklamasi berdampak pada penurunan pendapatan dan ini pemberdayan ekonominya bagaimana, ada yang mengeluh air bersih dan kedangkalan. Selama ini tidak ada penyelesaian, Kita berharap ada solusi agar permasalahan ini. Pemerintah dan pengembang harus memikirkan ini, biar ada penyelesaian," papar Syukur mengakhir pembicaraan.[Hadi/wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya