Berita

Gunung Agung/Net

Nusantara

Pasebaya, Penyambung Informasi Untuk Kesiapsiagaan Warga Gunung Agung

RABU, 29 NOVEMBER 2017 | 09:08 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Status Gunung Agung di Provinsi Bali telah dinaikkan ke level IV atau Awas sejak dua hari yang lalu (Senin, 27/11), tepatnya pukul 6 pagi waktu setempat.

Masyarakat pun segera diinformasikan untuk mengungsi dari zona berbahaya sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Informasi dengan cepat diberikan oleh radio komunitas yang baru saja terbentuk, yaitu Pasebaya.


Setelah erupsi pada tanggal tersebut, Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung secara aktif melalui radio komunikasi atau handytalky (HT) saling memberikan informasi kondisi yang ada di setiap desa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, Pasebaya yang diketuai oleh I Gede Pawana ini tidak hanya beranggotakan para perbekel tetapi para relawan lain yang memiliki radio komunikasi di 28 desa. Saat ini, Pasebaya masih menumpang di frekuensi Orari dan akan segera beralih ke frekuensi yang khusus.

Meskipun pemilik radio komunikasi terbatas, jelas Sutopo, para per bekel berupaya berbagi informasi kepada para warga. Biasanya mereka berkumpul di banjar pada sore hari untuk mendengarkan informasi dari wilayah lain.

"Sebelumnya ada komunitas-komunitas radio, namun selama ini parsial. Setelah kita difasilitasi oleh Orari, dan setelah terbentuk perkumpulan Pasebaya, kita difasilitasi oleh Orari, diberikan fasilitas, jadi masyarakat masuknya satu pintu," kata Pawana.

Pawana menambahkan, melalui jejaring Pasebaya ini, informasi mengenai Gunung Agung lebih akurat dan terkini. Informasi mengenai situasi di wilayah administrasi tingkat desa akan dicek terlebih dahulu sebelum disebarkan melalui radio. Di samping jejaring melalui radio komunikasi, Pasebaya juga menggunakan jalur komunikasi dengan aplikasi Whatsapp.

Semangat pertama dibentuknya Pasebaya adalah mengedukasi warga mengenai potensi bahaya erupsi Gunung Agung. Namun demikian, tuntutan warga terhadap Pasebaya semakin tinggi, seperti permintaan mengenai bantuan.

Secara pribadi, Pawana memiliki harapan dengan terselenggaranya Pasebaya ini dapat mengimbau masyarakat mengenai ancaman bahaya erupsi. Pawana juga menambahkan bahwa dengan radio komunikasi memungkinkan informasi bisa menjangkau ke tingkat paling bawah.

"Masyarakat mendapat edukasi yang baru untuk menangani potensi bahaya erupsi," terangnya.

Pasebaya yang dideklarasikan pada 17 November lalu itu bertujuan untuk memberikan informasi kepada warga, khususnya di 28 desa. Melalui informasi yang diterima warga di wilayah terpapar diharapkan dapat mengurangi dampak bencana erupsi Gunung Agung.

"Pada penetapan level tertinggi ini, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung tidak memasuki zona berbahaya," ujar Sutopo.

PVMBG merekomendasikan zona berbahaya tidak boleh beraktivitas dalam radius delapan km dari puncak dan sektoral barat daya, selatan, tenggara, timur laut, dan utara dalam radius 10 km.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya