Berita

Arief Suditomo/Net

Pemantapan Persatuan Diperlukan Jelang Perhelatan 2018

SELASA, 28 NOVEMBER 2017 | 12:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pilkada serentak yang dihelat di 171 daerah tahun 2018 berpotensi menimbulkan kegaduhan. Kegaduhan itu masih merupakan polarisasi dari panasnya persaingan politik pada pemilu 2014 lalu. Karena itu masyarakat harus mewaspadai kemungkinan munculnya pihak tertentu yang sengaja ingin membuat kerusuhan.

Kewaspadaan itu penting agar tingginya tensi persaingan pilkada tidak menimbulkan perpecahan. Seperti yang terjadi di Jakarta, meskipun persaingan di Jakarta sangat memprihatinkan, tetapi tidak membuat pertikaian dan perpecahan.

Pernyataan itu disampaikan Anggota MPR RI Fraksi Partai Hanura, Arief Suditomo saat menjadi narasumber pada dialog pilar negara. Acara tersebut berlangsung di Ruang Media Center Komplek Parlemen, Senayan, Senin (27/11). Bersama pakar hukum tata negara Irman Putra Sidin, Arief membahas tema "Pemantapan Persatuan dan Kesatuan".
 

 
Karena itu menurut Arief, semua elemen masyarakat harus melakukan pemantapan persatuan dan kesatuan nasional menghadapi ketatnya kontestasi politik pada 2018.

Sebagai contoh masyarakat Jawa Barat yang akan melangsungkan pemilihan gubernur pada awal 2018, wilayah tersebut diprediksi akan mengalami kenaikan suhu politik.

"Peringatan ini harus disampaikan agar masyarakat bersiap-siap. Agar, bila saatnya tiba, masyarakat sudah paham dan bisa mengatasinya dengan baik," kata Arief Suditomo menambahkan.

Karena itu DPR dan pemerintah, melakukan kampanye, supaya publik makin pandai dalam menghadapi hoax. Dengan begitu diharapkan publik tidak akan terhasut. Sementara media, kata Arief harus menjaga akurasi pemberitaannya. Dan bisa mempertanggungjawabkan pemberitaan yang disiarkan.

"Yang pasti,  pilkada 2018 akan makin ketat  karena itu publik harus lebih dewasa. Pada saat yang sama media harus turut menjaga ketenangan, dengan cara menyampaikan berita dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Arief. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya