Berita

Foto: Net

Jaya Suprana

Bhinneka Tunggal Ika Serta Kemanusiaan Adil Dan Beradab

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017 | 13:22 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

JUMAT 24 November 2017, sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir. Serangan dilakukan saat jam salat Jumat, menyasar jemaah yang sedang memadati masjid kecil tersebut untuk beribadah.

ISIS
Terberitakan bahwa 235 orang tewas sedangkan 109 orang lainnya mengalami cedera. Menurut sejumlah media Arab dan informasi dari narasumber setempat, masjid tersebut memang kerap dijadikan tempat beribadah bagi muslim aliran Sufi. Seorang saksi mata menyatakan bahwa empat kelompok pria bersenjata menyerang jemaah yang ada di dalam masjid selepas salat Jumat. Dua kelompok lain menembaki ambulans untuk menghalangi lajunya.

Serangan tersebut diduga dilakukan oleh ISIS (Islamic State of Iraq and Syria.), kelompok militan yang cukup gencar melakukan serangan di Mesir. Hingga saat ini memang belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu, namun sejak 2013, pasukan militer Mesir terus berjibaku dengan militan-militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. Selama ini mayoritas serangan-serangan ISIS yang terjadi di Mesir menyasar ke umat minoritas Kristen Koptik.

Serangan tersebut diduga dilakukan oleh ISIS (Islamic State of Iraq and Syria.), kelompok militan yang cukup gencar melakukan serangan di Mesir. Hingga saat ini memang belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu, namun sejak 2013, pasukan militer Mesir terus berjibaku dengan militan-militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. Selama ini mayoritas serangan-serangan ISIS yang terjadi di Mesir menyasar ke umat minoritas Kristen Koptik.

Warga Planet Bumi
Saya bukan warga Mesir dan jua bukan korban serangan terorisme terhadap Masjid Al-Rawdah nun jauh di kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir, namun sebagai sesama manusia dengan korban angkara murka yang terjadi di masjid Al-Rawdah dan sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, jelas saya pribadi merasa sangat prihatin. Apa pun alasannya, saya tidak dapat menoleransi apalagi membenarkan kekerasan yang dilakukan oleh sesama manusia terhadap sesama manusia. Apalagi apabila alasan kekerasan dilakukan adalah akibat perbedaan agama, paham, ideologi, etnis, ras, suku, sosial, politik, jenis kelamin atau apa pun.

Maka melalui naskah yang dimuat RMOL ini, dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri untuk mengajukan sebuah permohonan kepada segenap sesama manusia yang hidup di planet bumi ini untuk dengan alasan apa pun termasuk alasan perbedaan agama, paham, ideologi, etnis, ras, suku, sosial, politik, jenis kelamin atau apa pun, berkenan untuk TIDAK melakukan kekerasan terhadap sesama manusia.

Makna adiluhur yang terkandung di dalam Bhinneka Tunggal Ika serta sila Kemanusiaan Adil dan Beradab pada hakikatnya siap dihayati serta diejawantahkan menjadi sikap dan perilaku nyata bukan terbatas hanya oleh warga Indonesia namun seluruh warga planet bumi ini.[***]


Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya