Berita

Rodrigo Chaves/Net

Bisnis

Pujian Bank Dunia Tulus Apa Jebakan Batman?

2018, Ekonomi Kita Diramal Kinclong
RABU, 22 NOVEMBER 2017 | 09:06 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves memprediksi ekonomi Indonesia di tahun 2018 akan kinclong. Kata dia, ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas Meksiko dan Brazil. Semoga pujian pimpinan lembaga yang selama rajin ngasih utang ke kita itu tulus, bukan jebakan batman...

"Kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 mencapai 5,3 persen," ujar Chaves di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin. Ramalan ini beda tipis dengan target pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan 5,4 persen di tahun depan.

Chaves menilai, Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai proyeksi cukup baik dalam hal pertumbuhan ekonomi. Optimisme ini didasari stabilitas fiskal serta kerangka ekonomi makro Indonesia saat ini.


Kemudian, perekonomian dunia juga diprediksi membaik tahun depan.

Di balik pujian, Chaves menyarankan pemerintah Indonesia memacu investasi dalam sektor Sumber Daya Manusia (SDM). Jika itu ditopang, tak mustahil tahun ini ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,2 persen.

Tidak hanya memuji dengan angka pertumbuhan ekonomi, lembaga pemberi utang itu juga membanjiri pujian para punggawa ekonomi rezim Jokowi-JK. "Indonesia punya tim yang baik di (Menko Bidang Kemaritiman) Luhut Panjaitan, (Menteri Keuangan) Sri Mulyani, dan (Gubernur Bank Indonesia) Agus Martowardojo," pujinya.

Chaves datang ke Indonesia atas undangan Presiden Jokowi. Mantan Walikota Solo ini meminta pandangan dan masukan ihwal pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Jokowi menyambut Chaves serombongan di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.

Adapun delegasi yang dibawa Chaves antara lain, Lead Economist Frederico Gil Sander, Program Leader for Sustainable Development Taimur Samad, Program Leader for Human Development Camilla Holmemo, Program Leader for Equitable Growth, Finance & Institutions Yongmei Zhou. Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Luhut Panjaitan, Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

Kepada wartawan, Jokowi menjelaskan pertemuan tersebut dimaksudkan untuk meminta pandangan Bank Dunia tentang outlook perekonomian Indonesia. "Saya kira dari masukan seperti itu, dari lembaga mana pun, saya kira penting bagi kita terus memperbaiki dan membenahi hal yang kurang," ujar Jokowi, seusai pertemuan.

Pengamat ekonomi dari Insitute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus menganggap baik pujian dunia untuk ekonomi Indonesia. Tapi, setelah dipuji kita jangan terlena atau terpedaya, misalnya dengan tawaran utang luar negeri. "Penilaian internasional itu indikator, tulus atau tidaknya jangan terjebak. Misalnya utang. Utang kita sudah Rp 4.000 triliun jangan sampai gali lubang tutup lubang," tegas Heri kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Soal pujian ekonomi 2018 tumbuh sampai 5,3 persen, menurutnya, bisa terealisasikan. Indikatornya, jika konsumsi rumah tangga tumbuh 6 persen. Namun, bila tidak mencapai angka tersebut, maka Indonesia sulit meraih target. "Andaikan konsumsi rumah tangga yang tumbuh misalnya 6 persen, pasti pertumbuhan ekonomi kita mencapai 5,2 persen. Tapi sekarang yang tumbuh baik investasi dan ekspor," terangnya.  ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya