Berita

Foto: Net

Politik

SURVEI PKSOP

Elektabilitas Prabowo Melejit, Rakyat Tak Puas Kinerja Jokowi

SELASA, 21 NOVEMBER 2017 | 11:07 WIB | LAPORAN:

Tingkat keterpilihan alias elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kian melejit. Hal itu seperti yang tertuang dalam hasil survei Pusat Kajian Survei Opini Publik (PKSOP), baru-baru ini.

Ketua PKSOP, Ziyad Falahi mengatakan bahwa pihaknya mengambil beberapa nama tokoh yang digadang-gadang akan mengikuti kontestasi Pilpres 2019 untuk dijadikan sebagai objek survei.

Mereka adalah Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kapolri Tito Karnavian, Ketua Umum PKB Muhainim Iskandar, Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesudibo.


Hasilnya, lanjut Ziyad, jika Pilpres diselenggarakan hari ini, Prabowo Subianto unggul dengan dipilih responden sebanyak 30,4 persen, Joko Widodo di urutan kedua dengan 27,8 persen,

"Sri Mulyani 6,1 persen, Gatot Nurmantyo 5,1 persen, Anies Baswedan 4,5 persen, Puan Maharani 4,3 persen, Tito Karnavian 3,3 persen, Muhaimin Iskandar 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Airlangga Hartato 1,9 persen, dan Harry Tanoesudibjo 1,8 persen. Sementara masyarakat yang mengaku tidak akan memilh sebanyak 10,5 persen," ungkapnya dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Selasa (21/11).

Menurut Ziyad, menurunnya tingkat elektabilitas incumbent Presiden Jokowi terjadi karena masyarakat kurang puas dengan kinerja mantan Wali Kota Solo selama tiga tahun pemerintahannya. Hal itu nampak jelas dari hasil survei PKSOP soal keadaan ekonomi keluarga.

"Sebanyak 69,8 persen mengatakan kondisi ekonomi mereka sangat menurun bahkan ada yang mengaku sampai berhutang selama dipimpin Jokowi-JK. 26,6 persen menyatakan ekonomi keluarga mereka tidak berhutang, namun hampir tidak ada sisa pendapatan yang bisa disisihkan untuk keperluan yang lain, seperti leisure dan tabungan. Dan hanya 3,6 persen masyarakat yang menyatakan ekonomi keluarga mereka meningkat selama 3 tahun," bebernya.

Ketidakpuasan itu juga terjadi pada proyek infrastruktur yang selama ini dibanggakan oleh Jokowi. Dimana sebagian besar masyarakat, yakni  89,7 persen responden mengaku bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan selama ini sama sekali tidak membantu kehidupan ekonomi mereka. Hal itu karena infrastruktur yang dibangun sudah gagal dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Ini ditunjukkan dengan pembangunan Jalan tol yang berbayar, pembangkit listrik bertambah tapi tarif dasar listrik justru tambah mahal," imbuhnya.

Terkait tersedianya Langan kerja, sebanyak 78,9 persen responden mengaku sangat sulit mendapatkan kerja selama dipimpin oleh Jokowi. Hal itu karena memang selama ini lapangan kerja sangat minim.

Lalu, lanjut Ziyad, 38,9 Responden yang berwiraswasta mengatakan bahwa usaha mereka juga semakin menurun. Kemudian soal harga-harga sembako, hampir 81,9 persen responden mengatakan, di bawah kepemimpinan Joko Widodo, sembako sangat mahal.

Sekitar 60 persen diantaranya menyatakan penghasilan habis bahkan tidak cukup untuk membeli sembako. Disisa 2 tahun kepemimpinan Jokowi, masyarakat berharap, pemerintah mampu memberikan perubahan. Karena menurut mereka, dua tahun yang akan datang, keadaan ekonomi keluarga mereka akan semakin sulit.

"Lalu sebanyak 28,4 persen menyatakan masih berharap menuju perubahan ekonomi yang lebih baik dalam sisa pemerintahan Joko Widodo-JK. Sementara sebanyak 4,2 persen sangat optimis akan berubah lebih baik disisa pemerintahan Joko Widodo-JK," urainya.

Hal itulah yang membuat sebagian responden seperti tidak tertarik dalam Pemilu 2019. Setidaknya ada 20,9 persen responden mengaku tidak tertarik untuk memberikan suaranya saat pencoblosan Pemilu 2019 nanti dan 28,7 persen masih belum menentukan pilihan. Sisanya, sebanyak 50,4 akan memberikan suaranya pada Pemilu 2019 nanti.

PKSOP, kata Ziyad, juga mencari tahu soal partai mana yang bakal menjadi jawara di Pemilu 2019 nanti. Hasilnya adalah 18,9 persen responden menyatakan bahwa mereka sudah jatuh hati dengan Partai Gerindra.

"Disusul PDIP dengan 15,6 persen. Partai Demokrat 7,3 persen, Golkar 6,1 persen, PKB 5,2 persen, Perindro 4.6 persen, PAN 4,2 persen, PKS 3,6 persen, PPP 3.3 persen, Nasdem 3,1persen, Hanura 1,6 persen dan tidak akan memilih 26,5 persen," tukasnya.

Survei menggunakan jumlah sample sebanyak 1.421 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Sample itu dipilih mengunakan metode multistage random sampling. Adapun tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error -/+ 2,6 persen. Survei sendiri digelar mulai dari tanggal 28 Oktober sampai dengan 9 November 2017. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya