Berita

Ilustrasi/RM

Bisnis

KASBI: Sekarang Kekuatan Buruh Dipecah-pecah

SELASA, 21 NOVEMBER 2017 | 10:39 WIB | LAPORAN:

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos menyampaikan, sebenarnya kekuatan buruh di Indonesia potensinya sangat besar. Akan tetapi, upaya konsolidasi dan penyatuan visi misi sering tidak terjadi, lantaran banyaknya pihak yang berkepentingan untuk membuat serikat buruh dan para buruh itu sendiri agar tidak solid.

Menurutnya, bukan hanya partai politik saja yang memiliki kepentingan agar buruh tetap terpecah belah. Namun, mulai dari pemerintahan di eksekutif, lembaga-lembaga pengusaha, para aktivis yang disusupi, aparat penegak hukum bahkan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga keagamaan dipecah belah agar buruh tidak bisa bersatu.


"Sampai sekarang, kekuatan buruh dipecah-pecah. Sehingga hanya mampu bergerak secara parsial. Buruh lebih banyak dimanfaatkan untuk mendulang suara dalam proses-proses pemilihan politik seperti di Pilkada, Pilgub bakan Pilpres dan Pileg, setelah si calon terpilih ya buruh ditinggalkan begitu saja. Masih selalu begitu saja hingga kini,” tutur Nining di Jakarta, Selasa (21/11).

"Sampai sekarang, kekuatan buruh dipecah-pecah. Sehingga hanya mampu bergerak secara parsial. Buruh lebih banyak dimanfaatkan untuk mendulang suara dalam proses-proses pemilihan politik seperti di Pilkada, Pilgub bakan Pilpres dan Pileg, setelah si calon terpilih ya buruh ditinggalkan begitu saja. Masih selalu begitu saja hingga kini,” tutur Nining di Jakarta, Selasa (21/11).


Nining mengajak semua elemen masyarakat untuk memperkuat barisan buruh, dengan mengedepankan kesolidan dan juga perjuangan yang menyeluruh, tanpa harus tergantung pada kepentingan segelitir elit politik yang hanya ingin meraup suara buruh dalam pertarungan politik.


"Substansi perjuangan buruh itulah yang harus dilakukan. Buruh harus solid dan harus bersama-sama dengan masyarakat untuk memperjuangkan berbagai persoalan perburuhan dan persoalan masyarakat agar bisa diperjuangkan. Ingat, keadilan bahkan upah layak itu pun bukan diberikan secara Cuma-Cuma oleh para kaum elit politik, itu harus kita perjuangkan kok,” tandasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya