Berita

Nusantara

Tanah Belum Dibayar, Kantor Bupati Deiyai Disegel Pemegang Hak Ulayat

JUMAT, 17 NOVEMBER 2017 | 19:39 WIB | LAPORAN:

Sudah sepekan pagar Kantor Bupati Deiyai, Papua disegel masyarakat pemegang hak ulayat, karena sisa pembayaran tanah di lokasi itu belum selesai.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Deiyai Bernard Pekei menjelaskan, masalah itu terjadi sejak dimekarkannya Kabupaten Deiyai dari Kabupaten Paniai sejak 2008.

Menurutnya, Bupati Deiyai Dance Takimai harus segera bertemu dengan masyarakat untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Namun sayang, bupati sering tidak berada di kantornya.


"Masih dipalang pagar kantor bupati sampai sekarang, pegawai ya di luar saja . Ini harus diselesaikan segera, bupati harus bertemu masyarakatnya dan harus kenal masyarakatnya. Bawa para pejabat SKPD temui masyarakat dan selesaikan perjanjian yang pernah dibuat sejak tahun 2008 lalu terkait tanah hak ulayat ini," jelas Bernard kepada wartawan, Jumat (17/11).

Molornya penyelesaian masalah salah satunya disebabkan karena Bupati Dance kerap sakit, sehingga jarang terlihat di kantornya. Akibatnya, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan kejelasan penyelesaian terkait tanah hak ulayat.

"Bupati memang dikabarkan sakit dan sering pergi berobat ke Jayapura atau Jakarta, terkadang dua hari di kantor dan kadang kabarnya melayani masyarakat di rumahnya. Kami sebenarnya ingin bupati harus kenal masyarakatnya, harus berada di kantor untuk menemui masyarakat atau keliling bertemu masyarakatnya untuk mengetahui masalah-masalah yang kami hadapi," tutur Bernard.

Jika itu dilakukan, Bernard yakin masalah tanah hak ulayat bisa cepat selesai dan tidak berlarut-larut. Begitu juga dengan pelayanan publik lainnya seperti kesehatan dipastikan bisa tertangani

"Harus bertemu dan bupati harus ada di tempat, ajak masyarakat bicara. Kalau sudah bertemu akan diketahui berapa yang harus dibayar atas ganti ruginya itu tanah ulayat. Intinya saran saya, bupati harus kenal dengan masyarakatnya," demikian Bernard. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya