Terlepas dari kondisi politik yang saat ini terjadi di Zimbabwe, sosok presiden dan ibu negara, Robert Mugabe dan Grace Mugabe memiliki kisah percintaan yang menarik.
Hubungan Mugabe dan Grace dimulai dari perselingkuhan keduanya di awal tahun 1990an. Pada saat itu, Grace bekerja sebagai juru ketik di State House. Saat keduanya menjalin hubungan terlang, masing-masing telah menikah. Grace telah menikah dengan seorang pilot dan memiliki seorang anak laki-laki. Sang Presiden telah menikah.
Dalam suatu wawancara di tahun 2013, Grace bercerita bahwa pada saat itu ia sering dirayu Mugabe dan menghabiskan waktu dengan minum teh secara diam-diam.
"Dia mendatangi saya dan mulai bertanya tentang keluarga saya," katanya pada saat itu seperti dimuat ulang
The Guardian. "Dia baru saja mulai berbicara dengan saya, menanyakan tentang hidup saya. Apakah Anda sudah menikah sebelumnya, hal-hal seperti itu. Saya tidak tahu itu mengarah ke suatu tempat. Saya adalah orang yang pemalu, sangat pemalu," sambungnya.
Selain karena status pernikahan keduanya, hambatan lain yang dihadapi keduanya adalah selisih usia yang terpaut jauh, yakni 40 tahun. Usia Presiden Mugabe jauh lebih tua daripada Grace.
Grace mengaku, pada saat itu ia merasa tidak nyaman karena hubungan mereka dijalin saat presiden sudah menikah dan sang ibu negara saat itu, Sally Mugabe, tengah menderita kanker stadium akhir.
"Saya merasa sedikit tidak nyaman saat melamar saya sejak dia masih menikah dengan Sally," jelasnya.
Menurut Grace, Robert Mugabe, tidak pernah romantis dan selalu mengambil pendekatan praktis.
Istri pertama Mugabe, Sally akhirnya meninggal dunia karena kanker pada tahun 1992, dan empat tahun kemudian dia menikahi Grace. Saat itu, ia dan Grace telah memiliki dua orang anak. Setahun setelah pernikahannya, anak ketiga mereka lahir.
Pernikahannya begitu mewah dan dijuluki "Wedding of the Century". Upacara pernikahan mereka dihadiri oleh 40.000 orang, termasuk Nelson Mandela. Pernikahan mewah itu merupakan indikasi awal dari selera Grace yang mewah.
Setelah pernikahan, dia dilaporkan menolak dua tempat tinggal resmi yang ditawarkan kepada pasangan tersebut dan justru memilih untuk memesan pembangunan rumah baru.
Sejak saat itu dia telah mengawasi pembangunan dua istana, satu di antaranya menelan biaya sedikitnya 26 juta dolar AS.
Pada masa awal menjadi ibu negara, ia berjuang untuk keluar dari bayangan Sally yang populer. Grace muncul sebagai sosok yang pendiam dan lebih banyak muncul di publik untuk mendampingi suaminya dalam kegiatan resmi namun jarang terlibat dalam kegiatan politik. Secara umum Grace fokus pada kegiatan amal.
Namun lambat laun, sikapnya kerap arogan dan mulai mengambil bagian di ranah politik.
Pada tahun 2009, seorang fotografer Inggris, Richard Jones, mencoba mengambil fotonya di luar sebuah hotel di Hong Kong. Grace merasa tidak senang Jones mengaku dikejar oleh pengawalnya, yang menyematkan kedua tangannya dan meninju wajahnya berulang-ulang.
Selain itu, Grace juga pernah terlibat dalam beberapa insiden di luar Zimbabwe seperti di Singapura, di Malaysia dan yang terakhir di Afrika Selatan, di mana pada bulan Agustus dia dituduh menyerang model muda dengan steker di ujung kabel ekstensi. Hanya izin diplomatik yang memungkinkannya kembali ke Harare dengan kekebalan yang dimilikinya.
Di luar perannya sebagai ibu negara Zimbabwe, dia juga menjalankan beberapa bisnis pertambangan yang gagal dan membangun kerajaan peternakan perunggasannya sendiri di lima peternakan milik warga kulit putih sebelumnya. Mantan pemilik telah diusir selama proses land reform Zimbabwe yang kontroversial.
Pada 2014, dia perlahan tampil sebagai penerus potensial bagi suaminya. Dia menjadi kepala liga wanita partai berkuasa, sebuah posisi yang memberinya tempat duduk di badan pembuat keputusan yang kuat, politbiro. Dia dianugerahi gelar doktor dari Universitas Zimbabwe, meskipun dia hanya terdaftar di institusi tersebut selama tiga bulan, memberinya latar belakang akademis yang diperlukan.
Saat ini, Grace dan suaminya dikatakan memiliki properti senilai miliaran dolar di seluruh dunia, termasuk di Malaysia dan Hong Kong, serta lahan pertanian yang menguntungkan di Zimbabwe.
Grace sendiri muncul sebagai seorang yang senang belanja. Pada satu ekstravaganza di Paris, dia dilaporkan menghabiskan setidaknya 100.000 dolar AS untuk berbelanja. Kritikus menamainya "Gucci Grace".
Celaan datang setelah ekonomi Zimbabwe terbengkalai karena salah urus, korupsi dan program reformasi tanah yang kontroversial yang mengusir petani kulit putih dari peternakan yang menguntungkan yang telah mereka jalani selama beberapa generasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekeringan parah telah merusak pertanian dan mendorong harga pangan.
Lebih dari 60 persen dari 13,8 juta orang di negara tersebut hidup dalam kemiskinan. Mata uang nasional, dolar Zimbabwe, hampir tidak berharga. Pada satu titik, inflasi mencapai 500 miliar persen.
Pada tahun 2002, Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap puluhan anggota kepemimpinan Zimbabwe, sebagai pembalasan karena dilarang mengikuti pemilihan presiden tahun itu.
Amerika Serikat memberlakukan pembatasan serupa. Ibu negara pertama terpaksa mengurangi perjalanan belanja di luar negeri.
[mel]