Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Sebaiknya Tender Obat Program JKN Dibuat Multiple Winner

SELASA, 07 NOVEMBER 2017 | 09:25 WIB | LAPORAN:

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah berjalan hampir empat tahun, lebih dari 70 persen atau lebih dari 182 juta penduduk Indonesia telah menjadi peserta JKN-Kartu Indonesia Sehat di hampir semua wilayah negara kita.

Chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters), Luthfi Mardiansyah mengatakan, saat ini ada permasalahan kualitas pelayanan kesehatan yang belum merata.

"Karena itu, penting ada upaya secondary prevention untuk menekan biaya kesehatan yang menjadi beban," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.


Luthfi menambahkan, permasalahan kualitas pelayanan kesehatan sangat berkaitan dengan obat yang diberikan kepada pasien peserta JKN, baik ketersediaan obat yang harus dipastikan maupun kualitas obat yang digunakan.
 
Tim Market Access International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), Dono Widiatmoko mensinyalir ada perusahaan yang sengaja menurunkan harga obatnya agar menang tender.

"Namun kemudian tidak dapat memenuhi kebutuhan program JKN," ujarnya.

Sementara itu Executive Director IPMG, Parulian Simandjuntak menyarankan tender dibuat multiple winner, guna memastikan ketersediaan obat di program JKN.

"Karena saat tender beberapa perusahaan disinyalir memasukkan harga penawaran murah hanya untuk memenangkan lelang dan gagal supply di kemudian hari," ujarnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya