Berita

Nusantara

Rafflesia Arnoldii Kian Terancam

SENIN, 06 NOVEMBER 2017 | 17:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Padma raksasa atau Rafflesia Arnoldii adalah tumbuhan parasit obligat yang tekenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar.

Bunga terbesar dunia ini ditemukan pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera), di daerah dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi Kabupaten Bengkulu Selatan. Itulah awal Bengkulu dikenal dunia sebagai The Land of Rafflesia atau Bumi Rafflesia.

Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan. Taman Nasional Kerinci Seblat pun merupakan daerah konservasi utama spesies ini.


Sayangnya, saat ini Rafflesia terancam punah akibat penggundulan hutan yang semakin lama semakin dahsyat.

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu, Sofian, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2017 telah ditemukan sebanyak 60 bunga Rafflesia Arnoldii mekar di hutan Bengkulu, dan di bulan Oktober hingga November 2017 terhitung 14 bunga mekar di hutan lindung Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, Hutan Boven Lais Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara, di hutan Padang Guci Kabupaten Kaur dan di hutan Padang Capo Kabupaten Seluma.

Demi tetap melestarikan puspa langka ini, para pencinta Rafflesia akan melakukan sosialisasi pelestarian bunga terbesar di dunia kepada masyarakat di sekitar kawasan yang dijadikan habitat bunga Rafflesia di kawasan hutan lindung Bukit Daun, Taba Penanjung Bengkulu Tengah.

"Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini maka puspa langka Rafflesia dapat terus lestari dan dilindungi," kata Sofian kepada RMOL Bengkulu, Senin (6/11).

Keberadaan Rafflesia saat ini rentan akan pengrusakan habitat oleh manusia. Dengan hadirnya pihak Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA dan Peneliti Rafflesia, ia berharap keberadaannya tetap terjaga di kawasan habitat di Bengkulu.

"Peran aktif dari semuanya sangat kita perlukan untuk tetap melestarikan puspa langka yang menjadi ikon Bengkulu ini," harapnya.

Sejauh ini peran pemerintah masih sebatas wacana peduli terhadap bunga Rafflesia, tetapi belum terlihat tindakan nyata dan konkret dalam melakukan perlindungan dan pelestariannya.

Beberapa waktu lalu, Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, melakukan kunjungan ke lokasi habitat Rafflesia di Bukit Daun Taba Penanjung. Dirinya berharap masyarakat menjaga dan melestarikan bunga kebanggaan Provinsi Bengkulu itu.

Dikatakan Rohidin, Rafflesia Arnoldii mengandung daya tarik wisata tersendiri, karena tidak semua daerah memilikinya. Bengkulu merupakan habitat dari bunga terbesar dunia tersebut.

"Rafflesia itu ikon Bengkulu yang mendunia, perlu kita manfaatkan potensi tersebut untuk kenalkan daerah. Keberadaan Rafflesia perlu kita kembangkan dan lestarikan," ajak Rohidin.
 
Dia menyarankan dilakukan riset agar tumbuh kembang Rafflesia dapat diprediksi bahkan bisa ditentukan. Tujuannya, wisatawan yang datang ke Bengkulu dapat menikmati Rafflesia tanpa harus menunggu bulan mekar.
 
"Kita akan bentuk tim riset bekerjasama dengan universitas yang ada, supaya dapat memperhitungkan kapan Rafflesia mekar," ucapnya.

Pemprov Bengkulu sendiri berencana menggelar Tour de Rafflesia. Event bertaraf nasional yang diisi aktivitas bersepeda mengelilingi beberapa kabupaten ini diprediksi bakal menyedot perhatian masyarakat luas. Sebab itu perlu dibuat pemetaan wilayah terkait habitat Rafflesia agar wisatawan mendapatkan informasi pasti titik bunga yang sedang mekar.
 
"Pada event daerah tahun 2018 Tour de Rafflesia, akan kita perkenalkan Rafflesia. Namun, ke depan perlu disiapkan fasilitas informasi agar wisatawan tidak bingung ketika melihat langsung ke lokasi Rafflesia," pungkas Rohidin. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya