. Hujan deras di bagian hulu telah menyebabkan banjir bandang di Probolinggo, Minggu (5/11). Saat bersamaan empat orang wisatawan sedang mandi di Wisata Air Umbulan, Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Debit sungai cepat meningkat menyebabkan empat orang tidak sempat naik ke permukaan. Mereka hanyut terseret banjir bandang.
"Dua orang berhasil selamat setelah berpegangan batu. Mereka adalah Zainul Arifin (24) dan Ahmad Basori (15). Keduanya warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (6/11).
Tim SAR gabungan dari BPBD Probolinggo, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pariwisata, relawan dan masyarakat langsung mencari dua korban hanyut lain.
Pada pukul 19.15 WIB, korban atas nama Ferdiansah (14) warga RT 03/06, Kelurahan Kademangan berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Muara Sungai Pesisir. Jarak antara lokasi Wisata Air Umbul dengan Muara Sungai Pesisir cukup jauh karena melalui 5 kecamatan.
"Saat ini korban dibawa ke RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo," ujar Sutopo.
Tim SAR masih mencari satu orang yang hilang yaitu Lukman (22) warga Kelurahan Kademangan RT 03 RW 06.
Pencarian akan dilanjutkan pagi ini karena tadi malam kondisi gelap dan aliran sungai deras.
"Sungai ini memang jalur lahar dingin Gunung Bromo sewaktu erupsi. Kondisi cuaca saat kejadian, di sekitar wilayah Gunung Bromo seperti di Ngadisari dan sekitarnya hujan deras cukup lama sehingga terjadi peningkatan debit air sungai," papar Sutopo.
Curah hujan akan terus meningkat seiring memasuki musim penghujan. Kejadian banjir, longsor dan puting beliung atau angin kencang akan meningkat pula. Masyarakat dihimbau untuk hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
"Jika di bagian hulu terjadi hujan hendaknya masyarakat mengurangi aktivitas di sekitar sungai. Kondisi daerah aliran sungai yang semakin kritis juga makin meningkatkan kejadian banjir bandang," demikian Sutopo.
[rus]