Berita

Suhardi Alius dan Abdullah II/Humas BNPT

Pertahanan

Raja Yordania Antuasias Simak Penanganan Terorisme Di Indonesia

MINGGU, 05 NOVEMBER 2017 | 06:48 WIB | LAPORAN:

Raja Yordania, Abdullah II, dengan rendah hati menerima Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius yang sedang melakukan kunjungan kerja ke kerajaan itu.

Abdullah II menerima  Suhardi Alius juga di kediaman pribadi di Amman pada Sabtu siang (4/11).

Seperti halnya saat kunjungan ke luar negeri sebelumnya, kepada Raja Abdullah II, Kepala BNPT kembali menjelaskan mengenai cara-cara atau pola pendekatan yang dilakukan Indonesia selama ini dalam menangani masalah terorisme.

"Raja Abdulah menyambut dengan positif dan penuh antusias penjelasan dari kami tentang pendekatan dengan pola soft approach dalam menangani masalah terorisme di Indonesia,” ujar Suhardi, dalam penjelasannya Sabtu malam usai bertemu Raja Yordania.

Dalam keterangan yang diterima redaksi, disebutkan bahwa mantan Kabareskrim Mabes Polri ini menyampaikan keinginan Raja Abdullah II agar kerjasama kedua negara di bidang counter terrorism lebih dipererat. Termasuk di antaranya dalam hal pertukaran informasi. Raja Abdullah II juga memberi pengarahan kepada Kepala Intelijen Yordania untuk bekerjasama dengan Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut Kepala BNPT didampingi Dubes RI untuk Kerajaan Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, serta Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir. Adapun Raja Abdullah II didampingi penasehat bidang keamanan.

Selain kunjungan kehormatan dengan Kepala Negara Yordania, Kepala BNPT juga dijadwalkan bertemu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Yordania dan menghadiri pula 'Aqaba Process Meeting'. Pertemuan Aqaba tersebut dalam rangka meningkatkan konsultasi dan koordinasi dalam upaya kontraterorisme berdasarkan pendekatan komprehensif yang melihat terorisme sebagai ancaman global.

"Pertemuan tersebut juga akan dihadiri berbagai peserta dari berbagai negara dalam rangka membahas berbagai upaya menghadapi radikalisasi di kawasan Asia Tenggara," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini mengakhiri. [wid]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Ekspor Pasir Laut Ancam Kedaulatan Maritim Indonesia

Rabu, 18 September 2024 | 05:31

Lancarkan Transisi Pemerintahan, Airlangga Fokus Selesaikan Sejumlah PR

Rabu, 18 September 2024 | 05:04

Ngaku Jadi Warga Brunei, Seorang Pria Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

Rabu, 18 September 2024 | 04:04

Belum Ada SPDP, Proses Hukum Tersangka ASDP Tidak Sah

Rabu, 18 September 2024 | 03:31

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Keselamatan Penerbangan di Bandara IKN Harus Diutamakan

Rabu, 18 September 2024 | 02:41

Kaesang di KPK

Rabu, 18 September 2024 | 02:18

DPR Dorong Kerja Sama Intensif RI-Serbia

Rabu, 18 September 2024 | 01:43

Penjualan E-Materai Melonjak 10 Kali Lipat Selama Pendaftaran CPNS 2024

Rabu, 18 September 2024 | 01:15

Penanganan Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution Jalan di Tempat

Rabu, 18 September 2024 | 00:59

Selengkapnya