Berita

Sukhoi Su-35 Flanker E/Net

Pertahanan

Panglima Ancam Batalkan Pembelian Sukhoi 35 Rusia

Senjata Tempur Tidak Sesuai Spesifikasi
RABU, 01 NOVEMBER 2017 | 09:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker E rakitan Rusia terancam dibatalkan bila tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang diinginkan TNI AU sebagai pengguna.

Presiden Jokowi sudah me­merintahkan agar pesawat tem­pur Sukhoi SU-35 sudah dileng­kapi dengan persenjataan yang lengkap dan siap tempur.Apalagi dikabarkan adanya dugaan agen ganda dalam pengadaan alut­sista melalui staf khusus men­teri. Praktik ini membuat re­sah para pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan.

Pembatalan Sukhoi Su-35 dite­gaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai meresmi­kan pembangunan perumahan, sarana pendidikan dan barak prajurit hasil kerja sama PT BCA Tbk dengan TNI, di Markas Yonkav 7/Sersus, Cijantung, Jakarta kemarin.

"Apabila pesawat tempur Sukhoi yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta Kepala Staf TNI AU, saya perintahkan untuk dibatalkan, kalau diterima berarti saya dan kepala staf TNI AU melaksanakan insubkordinasi kepada Presiden Joko Widodo," katanya.

Jenderal bintang empat ini mengaku, terkait pengadaan 11 Sukhoi SU-35 ini institusinya sudah melayangkan surat ke Kementerian Pertahanan dengan tembusan Presiden Joko Widodo, terkait spesifikasi pesawat yang diinginkan TNI AU.

"Bahkan, dalam rapat terbatas Presiden sudah memerintahkan agar pesawat tempur yang dibeli adalah Pesawat Sukhoi SU-35 yang siap tempur," katanya.

Lebih lanjut, Gatot menjelaskan bahwa spesifikasi Pesawat Sukhoi SU-35 diajukan oleh KSAU Hadi Tjahjanto sudah dalam kondisi siap tempur atau sudah dilengkapi dengan persen­jataan yang lengkap.

Seperti persenjataan Air to Air Missile, Air To Ground Missile, Bomb, Ground Suport Equipment, Simulator, Spare Part termasuk mesin cadangan.

"Semoga 11 Pesawat Sukhoi yang akan datang harus sudah dilengkapi sesuai dengan persen­jataan sesuai yang butuhkan TNI AU, hal ini yang menjadi motivasi TNI dalam membeli pesawat tempur dari Rusia," tegasnya.

Selain Sukhoi Rusia, Gatot menjelaskan TNI juga sudah membeli Pesawat Tempur F-16 dan Helikopter Apache dari Amerika Serikat, yang semuanya dilengkapi dengan persenjataan.

Di samping itu, TNI juga memesan Alutsista lainnya dari negara Tiongkok dan negara-negara Eropa.

Sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menegaskan, 11 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker E yang dipesan Indonesia dari Rusia dalam konfigurasi bersen­jata lengkap.

"Senjatanya sangat leng­kap dan dapat diskon. Jadi ada tambahannya," kata Menhan di Jakarta.

Rencananya, penandatanganan pembelian Sukhoi Su-35 Flanker E itu akan dilakukan pada November 2017. "November tanda tangan. Dan semuanya itu Rp 16 triliun," kata dia.

Namun begitu, Menhan tidak merinci jenis, tipe, dan varian persenjataan yang dimaksud. Demikian dengan sistem avionika dan radar pada 11 unit Sukhoi Su-35 Flanker E itu. ***

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Ekspor Pasir Laut Ancam Kedaulatan Maritim Indonesia

Rabu, 18 September 2024 | 05:31

Lancarkan Transisi Pemerintahan, Airlangga Fokus Selesaikan Sejumlah PR

Rabu, 18 September 2024 | 05:04

Ngaku Jadi Warga Brunei, Seorang Pria Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

Rabu, 18 September 2024 | 04:04

Belum Ada SPDP, Proses Hukum Tersangka ASDP Tidak Sah

Rabu, 18 September 2024 | 03:31

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Keselamatan Penerbangan di Bandara IKN Harus Diutamakan

Rabu, 18 September 2024 | 02:41

Kaesang di KPK

Rabu, 18 September 2024 | 02:18

DPR Dorong Kerja Sama Intensif RI-Serbia

Rabu, 18 September 2024 | 01:43

Penjualan E-Materai Melonjak 10 Kali Lipat Selama Pendaftaran CPNS 2024

Rabu, 18 September 2024 | 01:15

Penanganan Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution Jalan di Tempat

Rabu, 18 September 2024 | 00:59

Selengkapnya