Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di pada Senin kemarin (30/10).
Penandatanganan dilakukan Wakil Ketua Kwarnas Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerja Sama Marbawi dan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Suratmono.
Marbawi mengatakan, kerja sama dengan BPOM ini untuk menyiapkan anggota Gerakan Pramuka menjadi kader keamanan pangan.
"Kerja sama ini dalam bentuk membantu BPOM untuk mengawasi obat dan makanan, tapi kita lebih pada pangan sehat. Untuk mengawasi itu, anggota Gerakan Pramuka akan dilatih oleh BPOM," katanya.
Menurut Marbawi, kerja sama yang dijalin sangat baik, sehingga Gerakan Pramuka baik secara sumber daya manusia maupun jejaring siap mendukung. Apalagi, masih ditemukan makanan tidak sehat, terutama untuk anak-anak di sekolah. Kwarnas Gerakan Pramuka akan mensinergikan Tim Siber Pramuka. Setiap Pramuka bisa melaporkan jika menemukan pangan berbahaya beredar di masyarakat.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengapresiasi kerja sama yanjg dijalin dengan Kwarnas Pramuka. Sebab, pekerjaan pengawasan terhadap obat dan pangan tidak bisa dilakukan sendiri melainkan juga oleh segenap elemen masyarakat.
"Kami melakukan pengawasan tidak bisa berdiri sendiri, pengawasan ini harus dilakukan lintas sektoral. Membangun kemitraan dengan yang lain, dengan seluruh komponen bangsa sangat penting sekali. Pramuka bersama-sama BPOM akan melakukan berbagai aksi pengawasan untuk melakukan perlindungan terhadap masyarakat," tambahnya.
Perjanjian kerja sama tersebut sudah didahului dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kepala BPOM dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault pada 22 Februari 2017 di Jakarta.
[wah]