Berita

Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi/RMOL

Politik

Sekjen Kemendes Akui Pernah Bahas Soal "Dana Talangan" Dengan Sugito

SENIN, 30 OKTOBER 2017 | 14:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengakui ada percakapan antara dirinya dengan Inspektur Jenderal Kemendes PDTT, Sugito mengenai dana talangan melalui pesan WhatsApp.

Namun demikian, dia mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tahu soal dana talangan apa yang dimaksud oleh Sugito tersebut.

"Untuk Pak Rochmadi, apa Bu Eka bisa tanggulangi dulu ya Pak. Setelah itu kita bahas," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan isi percakapan WhatsApp Sugito ke Anwar Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (30/10).

"Coba besok saya tanyakan," lanjut Jaksa membacakan jawaban Anwar Sanusi ke Sugito.

Jaksa KPK pun mengkonfirmasi ke Anwar soal apakah dirinya mengetahui dana apa yang dimaksudkan oleh Sugito.

"Saya tidak tahu. Itu saya bilang untuk menutup. Itu cuma respon saya biar tidak ada conversation lain," kilah Anwar.

Meski demikian, Anwar Sanusi mengaku memahami kata "tanggulangi" yang dimaksud oleh Sugito adalah uang.

"Artinya dengan disitu memang saya pahami uang. Tapi apakah sebagai konteks terima kasih saya tidak paham," ujar Anwar.

Jaksa KPK nampaknya tidak percaya. Dari percakapan WhatsApp antara Anwar Sanusi dengan Sugito, nampaknya keduanya sudah saling memahami.

"Kayaknya antara Anda dan Pak Sugito sepertinya sudah saling paham," kata Jaksa.

Anwar Sanusi dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara korupsi kasus pemberian suap kepada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rochmadi Saptogiri dan Ali Sadli terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan Kemendes PDTT tahun 2016 lalu.

Anwar diduga mengetahui aliran dana Rp 240 juta untuk kedua auditor BPK itu. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya