Berita

Kapolda Papua Irjen (Pol) Boy Rafli Amar/Net

Nusantara

Polda Papua Waspadai Serangan Kelompok Bersenjata Di Pilkada

Sudah Petakan Daerah-daerah Rawan
SENIN, 30 OKTOBER 2017 | 10:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kapolda Papua Irjen (Pol) Boy Rafli Amar mengaku, pihaknya sejak awal telah melakukan pengamanan secara maksimal, termasuk antisipasi-antisipasi serangan dari kelompok ber­senjata.

Menurut Boy, ancaman kelompok bersenjata ini menjadi salah satu antisipasi Polda Papua. Pasalnya, ancaman kelompok ber­senjata ini masih selalu meng­hantui di provinsi berjuluk Bumi Cenderawasih itu.

"Perlu dipahami ancaman di Papua itu dari kriminal bersenja­ta. Itu tugas kami untuk jaga keamanan. Maka kami terus beru­paya bagaimana mengeleminir ancaman (kelompok bersenjata) itu. Jika tidak diantisipasi secara maksima, kelompok bersenjata ini akan mengganggu pilkada serentak tahun depan," tegas Boy Rafli saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.


Menurut Boy, Pilkada Papua harus menjadi perhatian serius semua pihak, tanpa terkecuali para calon yang akan ikut kon­testasi. Para kandidat kepala daerah harus berkomitmen untuk menciptakan pilkada demokra­tis, aman dan damai.

"Peran pasangan calon ikut pilkada nanti sangat menentukan sikap para pendukungnya dalam demokrasi damai. Artinya para calon punya peran sangat be­sar karena apa yang dilakukan masyarakat tergantung elite politiknya," ujar Boy.

Boy menyebutkan, pihaknya terus berupaya untuk mencip­takan kondisi aman dan damai termasuk jelang pelaksanaan pilkada, bahkan hingga pasca pilkada di Papua.

"Kepolisian Papua secara terus menerus mengupayakan agar pilkada berjalan demokratis dan damai di tanah Papua. Kami juga memandang perlu komitmen bersama semua pihak untuk memberikan pendidikan politik kepada seluruh masyarakat Papua agar dalam demokrasi benar-benar memegang prinsip saling menghormati pilihan hak warga agar kompetisi berjalan dengan fair dan damai," jelas mantan Kapolda Banten ini.

Untuk itu, Boy mengaku, per­lu menggelar pertemuan dengan beberapa pihak terutama para elite politik termasuk pasangan calon agar bisa membangun demokrasi sehat, aman dan da­mai untuk semua.

"Kepolisian Papua tentunya wajib bertemu dengan para elite politik di Papua dan pasangan calon untuk meminta komitmen. Itulah hari-hari kami bicarakan dan dalam suatu momen tentu kita harus minta agar pilkada berjalan aman dan damai men­jadi tanggung jawab kita ber­sama," paparnya.

Boy berharap, pilkada di Papua ini bisa jadi contoh baik bagi semua daerah. "Saya yakin indeks demokrasi di Papua akan semakin baik, apabila semua ter­libat pilkada bisa berkomitmen dan menjaganya," ujarnya.

Selain itu Boy berharap, Pilkada Papua bisa diselenggarakan dengan baik, termasuk pihak penyelenggara. "Harapan saya penyelenggara pemilu harus independen, masyarakat harus dapat menggunakan hak pilih­nya secara demokratis dan ke­mudian yang terpenting adalah kepada para elit polkitik harus dapat memberikan pendidi­kan politik yang baik kepada masyarakatnya," pungkansya.

Sebelumnya, Menko Polhukam, Wiranto mewanti-wanti,agar calon kepala daerah berha­ti-hati mengusung isu di pilkada. Isu pesta demokrasi ini berpo­tensi dimanfaatkan kelompok radikal untuk masuk dan memecah belah masyarakat.

"Hati-hati, jangan (isu pilkada) dimanfaatkan kelompok-kelom­pok radikal untuk membangun suatu kebencian, kecurigaan, konflik satu dengan lain. Ini mereka (kelompok radikal) bi­asanya kan masuk di situ," kata Wiranto di acara 6th Action Asia Peacebuilders Forum, di Jakarta belum lama ini.

Wiranto meminta, kesadaran para calon kepala daerah untuk meredam isu SARA. Wiranto kerap melihat beragam cara untuk menang di pilkada yang tidak terkontrol. Misalnya, pe­nyebaran ujaran kebencian, propaganda politik, dan kam­panye hitam. "Tentunya hal itu mengancam kedamaian dan plu­ralisme kehidupan masyarakat Indonesia," ujarnya.

Wiranto tak heran jika situasi politik akan memanas jelang tahun politik pada Pilkada 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Hal ini tidak bisa dihindari karena para calon akan melaku­kan berbagai cara untuk bisa meraih kemenangan.

"Karena ingin menang, ke­mudian melakukan langkah-langkah agar mereka lebih populis dari yang lain, agar merekadipilih rakyat," jelasnya.

Pilkada ataupun Pemilu, lanjut Wiranto, seharusnya menjadi proses demokrasi yang bertujuan memilih pemimpin masa depan dengan cara baik.

Untuk mengambil keputusan terbaik, masyarakat harusnya memilih dalam situasi tenang, damai, dan kondusif.

"Saya berharap rakyat leluasa memilih pemimpinnya tanpa dipengaruhi oleh kelompok-kelompok, apalagi kelompok yang berusaha memecah belah masyarakat," tegas mantan Panglima ABRI itu.  ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya